kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.212   -7,00   -0,04%
  • IDX 7.104   39,71   0,56%
  • KOMPAS100 1.054   6,82   0,65%
  • LQ45 825   3,87   0,47%
  • ISSI 212   1,58   0,75%
  • IDX30 423   1,62   0,38%
  • IDXHIDIV20 507   2,79   0,55%
  • IDX80 120   0,70   0,58%
  • IDXV30 124   0,54   0,44%
  • IDXQ30 140   0,60   0,43%

Begini Progres Rencana Merger Antara Garuda Indonesia (GIAA) dan Pelita Air


Jumat, 10 Januari 2025 / 04:50 WIB
Begini Progres Rencana Merger Antara Garuda Indonesia (GIAA) dan Pelita Air
ILUSTRASI. Garuda Indonesia dikabarkan berniat melakukan merger dengan Pelita Air.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengungkapkan progres terbaru terkait rencana merger perusahaan dengan maskapai Pelita Air.

Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani mengungkapkan, langkah penjajakan aksi korporasi tersebut saat ini masih dalam tahap diskusi awal dengan pihak-pihak terkait.

Wamildan memandang positif dan akan mendukung penuh rencana merger tersebut, yang tentunya akan dilandasi dengan kajian komprehensif dan prudent terhadap outlook bisnis dan kinerja perusahaan.

"Progres dari rencana merger ini akan kami sampaikan lebih lanjut sekiranya terdapat perkembangan signifikan berkaitan dengan tahapan maupun realisasi atas rencana strategis tersebut," kata Wamildan di keterbukaan informasi Rabu (8/1).

Diberitakan sebelumnya, GIAA  akan menambah 15 hingga 20 armada pesawat di tahun 2025 mendatang.

Baca Juga: Garuda Indonesia Proyeksikan Kenaikan Pergerakan Penumpang Nataru Capai 24%

Penambahan pesawat ini menggunakan skema penyewaan pesawat (lessor) dengan penyewa (lessee).

"Target kami nanti di tahun 2025, akan menambah pesawat lagi. Sekitar 15-20 pesawat lagi," ungkap Wamildan di kantor BUMN,  beberapa waktu lalu.

Sayangnya, dia tidak bisa memberikan besar nilai investasi yang akan digelontorkan GIAA untuk menyewa 15-20 pesawat tambahan tersebut.

Adapun, terkait sumber dana, Wamildan bilang hal tersebut masih akan dikomunikasikan dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan. Meski begitu, Garuda Indonesia mengaku masih memiliki personal cash.

 

"Kalau sumber dana, ya tentunya akan kami komunikasikan nanti dengan pemerintahan, dengan BUMN, dengan Kementerian Perhubungan. Tetapi kami juga punya operasional kas, nah jadi ada gambaran ya," tambahnya.

Selanjutnya: United Tractors (UNTR) Buka Peluang Akuisisi pada 2025, Sektor Mana yang Diincar?

Menarik Dibaca: Ternyata Begini Cara Bikin Daun Terlihat Mengkilap!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×