kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini strategi bisnis Multistrada Arah Sarana (MASA) mengarungi tahun 2021


Kamis, 20 Mei 2021 / 18:06 WIB
Begini strategi bisnis Multistrada Arah Sarana (MASA) mengarungi tahun 2021
ILUSTRASI. Jajaran direksi?PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen ban, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), yakin kinerja bisnisnya akan tumbuh lebih baik pada tahun 2021. Perusahaan ini fokus untuk menjual ban ke pasar yang dinilai mampu memberikan keuntungan secara optimal.

Sekadar pengingat, pendapatan MASA turun 9% (yoy) menjadi Rp 289,61 juta pada tahun 2020. Di sisi lain, perusahaan tetap mampu meraup laba bersih tahun berjalan sebanyak US$ 33,16 juta, dibandingkan kondisi di tahun sebelumnya di mana perusahaan ini harus menderita rugi bersih US$ 11,19 juta.

Presiden Direktur Multistrada Arah Sarana Steven Vette menyampaikan, penjualan ban yang diproduksi MASA mengalami penurunan di tahun lalu seiring kondisi pasar yang sedang lesu akibat pandemi Covid-19.

“Hampir di semua segmen industri mengalami penurunan permintaan di tahun lalu,” ujar dia, hari ini (20/5).

Terlepas dari itu, ia memandang bahwa prospek bisnis ban di tahun 2021 sangat positif. Meski tidak disebut secara gamblang, Manajemen MASA menargetkan pendapatan yang lebih baik dibandingkan tahun 2020. Laba bersih MASA juga ditargetkan terus meningkat di masa-masa mendatang.

Baca Juga: Batalkan rencana voluntary delisting dan go private, ini alasan Multistrada (MASA)

 

MASA masih akan menerapkan strategi berupa recofusing market dan penambahan produksi atau penjualan ban bermerek Michelin. Perusahaan ini hanya akan fokus pada pasar-pasar yang memang lebih menjanjikan secara profitabilitas sehingga diharapkan biaya yang dikeluarkan bisa lebih hemat.

Sampai saat ini, pendapatan dan laba MASA disumbangkan oleh hasil produksi dan penjualan varian ban merek Michelin, seperti Uniroyal dan BFGoodrich.

“Ke depan, produksi dua merek ini akan ditingkatkan, sehingga overview penjualan dan laba bersih kami juga tumbuh lebih baik,” ungkap Steven.

Ia juga memastikan, MASA belum memiliki rencana untuk merilis produk baru. Saat ini, MASA masih fokus pada industrialisasi proses produksi agar sejalan dengan standar proses produksi Michelin.

Di samping itu, MASA juga optimistis penjualan ban ke pasar ekspor akan semakin baik di tahun 2021. Steven menilai, sinyal peningkatan kinerja ekspor sudah mulai terlihat pada kuartal pertama lalu.

Sampai saat ini, Amerika Serikat (AS) masih menjadi pangsa pasar terbesar bagi MASA. Kemudian, diikuti oleh ekspor ke Asia dan Eropa. Kemungkinan besar komposisi pangsa pasar seperti itu belum akan  berubah dalam waktu dekat.

“Sebisa mungkin kami akan memperkuat pangsa pasar yang sudah ada,” tandas dia.

Sekadar catatan, di tahun lalu kontribusi penjualan ekspor MASA mencapai US$ 230,27 juta. Adapun penjualan di pasar lokal tercatat sebesar US$ 59,34 juta.

Selanjutnya: Hankook Tire fokus jalin kerja sama dengan produsen kendaraan listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×