Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Lubricants optimistis bisa menjaga kinerja di tengah penetrasi kendaraan listrik alias Electric Vehicle (EV). Pertamina Lubricants akan tetap memacu bisnis pelumas sembari menjajaki peluang diversifikasi produk.
Direktur Utama Pertamina Lubricants, Werry Prayogi melihat penetrasi EV yang cukup kencang dalam tiga tahun terakhir belum berdampak signifikan terhadap bisnis pelumas. Werry mengklaim, pangsa pasar (market share) Pertamina Lubricants di industri oli nasional pun bisa tetap tumbuh.
Werry memberikan gambaran, meski penjualan ikut tertekan saat pasar otomotif lesu pada tahun lalu, tapi market share Pertamina Lubricants masih tumbuh sekitar 0,5%. Market share Pertamina Lubricants pun bisa terjaga di level 36%.
"Kami masih market leader. Dengan pasar (otomotif) yang turun lebih dalam, (penjualan) kami terganggu sedikit saja, tapi market share bisa tumbuh," kata Werry saat ditemui pada acara Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) Lube Oil Seminar 2025, Senin (10/3).
Baca Juga: Pertamina Berikan Ganti Oli Gratis 1.000 Motor Terdampak Banjir Jabodetabek
Senior Specialist Engine and Driveline Lubricants Pertamina Lubricants, Alva Kurnia L. Wirekso menambahkan, kendaraan dengan mesin bahan bakar minyak atau Internal Combustion Engine (ICE) masih sangat mendominasi. Sebagai gambaran, populasi ICE masih sebesar 99,95% dibandingkan EV yang baru sekitar 0,05%.
Dus, fokus saat ini adalah mengembangkan produk yang sesuai dengan perkembangan teknologi otomotif terbaru, serta mendukung agenda lingkungan menuju netralitas karbon. "Dominasi (kendaraan ICE) menunjukkan permintaan pelumas masih tetap tinggi. Namun permintaan pelumas dengan tingkat performa terbaru akan terus bertambah," kata Alva.
Meski penetrasi dari EV belum berdampak signifikan, tapi Pertamina Lubricants menyiapkan sejumlah langkah untuk menjaga kinerja dan keberlanjutan bisnisnya. Pertama, meningkatkan pangsa pasar di dalam negeri sembari memperluas pasar ekspor.
Baca Juga: Akan Garap 7 PSN, Pertamina: Untuk Capai Target Ketahanan dan Swasembada Energi
Werry mengungkapkan, saat ini Pertamina Lubricants sudah memiliki kantor perwakilan di Australia dan Thailand untuk menyasar wilayah Indochina. "Fokus kami terutama di dua area itu. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk buka di wilayah lain seperti di Eropa, Afrika Selatan dan Tanzania," ungkap Werry.
Kedua, menjajaki diversifikasi bisnis dengan merambah produk kimia khusus, yang saat ini masih dalam pengembangan. Ketiga, memperluas diversifikasi pasar ke segmen non-otomotif. "Pelumas kan nggak cuman buat kendaraan saja. Ada (kebutuhan) di kapal laut, alat berat, pabrik, turbin," imbuh Werry.
Pengembangan bisnis pelumas Pertamina Lubricants antara lain menyasar sektor industri dan pertambangan yang memiliki prospek pertumbuhan menjanjikan. Sedangkan di segmen otomotif, tren mobil hybrid juga masih membuka peluang pasar bagi bisnis pelumas.
Di sisi lain, produk pelumas pun masih dibutuhkan pada kendaraan EV, meski hanya terbatas pada sistem tertentu saja. "Artinya, masih ada peluang. Kami nggak pesimistis (dengan prospek bisnis pelumas ke depan)," kata Werry.
Dalam waktu dekat, Pertamina Lubricants akan memanfaatkan momentum mudik lebaran untuk bisa mendongkrak penjualan. "Ada program-program yang diluncurkan oleh tim marketing. Fokusnya ke momentum persiapan kendaraan untuk mudik," tandas Werry.
Baca Juga: Pertamina Lubricants Bidik Potensi Bisnis Pelumas di Sektor Pertambangan
Selanjutnya: Manulife Indonesia Gandeng Danamon Luncurkan Produk Asuransi Penyakit Kritis
Menarik Dibaca: 5 Tips Tetap Produktif Saat Puasa, Sempatkan Tidur Siang dan Olahraga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News