kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini strategi Chitose Internasional (CINT) mengejar target


Minggu, 11 Oktober 2020 / 18:08 WIB
Begini strategi Chitose Internasional (CINT) mengejar target


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan pasar yang lesu di tengah pagebluk corona (covid-19) masih menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku industri lintas sektor, termasuk di antaranya PT Chitose Internasional Tbk. Meski begitu, emiten furnitur berkode saham CINT ini masih teguh mengejar target penjualan Rp 430 miliar yang telah ditetapkan di awal tahun, sementara laba bersihnya ditargetkan mencapai Rp 16 miliar.

Sebagai perbandingan, penjualan bersih CINT tercatat sebesar Rp 411,78 miliar di sepanjang tahun 2019 lalu. Sementara laba bersih CINT tercatat sebesar Rp 7,08 miliar. Dus, hitungan Kontan.co.id, CINT masih mengejar pertumbuhan kinerja sebesar 4,42% pada sisi penjualan dan 125,91% pada sisi laba bersih.

Sekretaris Perusahaan Chitose Internasional Helina Widayani mengakui, target kinerja yang telah ditetapkan cukup sulit untuk dikejar. Sebab pasar furnitur secara umum masih belum pulih sepenuhnya dari imbas pandemi. Permintaan yang masih lesu terutama dijumpai pada segmen pasar ritel akibat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) skala wilayah.

Buntutnya, utilisasi produksi perusahaan saat ini masih berada di bawah angka utilisasi pada kondisi normal. Meski begitu, kondisi yang serba menantang tidak lantas menyurutkan semangat CNT untuk mengejar target yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Chitose Internasional (CINT) tetap optimistis dapat mengejar target yang ditetapkan

“Melihat situasi pandemik yang ternyata berdampak panjang dan menyentuh seluruh aspek  baik eksternal maupun internal, maka sepertinya tidak bisa kami realisasikan sesuai target, namun kami tetap usahakan penjualan semaksimal mungkin dengan bottom line yang positif,” kata Helina kepada Kontan.co.id, Minggu (11/10).

Untuk mengejar target, CINT telah menyiapkan beberapa strategi salah satunya yakni dengan menerapkan pendekatan push and pull. Mengacu kepada strategi tersebut, CINT akan berupaya memfokuskan penjualan produk-produk yang memiliki permintaan baik ke segmen pasar yang dinilai menjanjikan prospek lebih baik. Oleh karena itu, menimbang kondisi permintaan dari segmen pasar ritel yang masih lesu, CINT akan memfokuskan penjualan pada segmen pasar proyek. 

Selain itu, CINT juga terus mendorong penjualan produk-produk furnitur reguler serta produk-produk hasil pengembangan baru yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar. Asal tahu, CINT telah melakukan inovasi dengan mengembangkan produk-produk baru seperti misalnya devider dan stand sanitizer yang dipercaya sesuai dengan kebutuhan pada masa new normal.

Baca Juga: Tahun ini, Chitose Internasional (CINT) fokus ekspor furnitur ke Jepang

Saat ini, CINT telah mendapat pesanan pembelian produk-produk baru tersebut dari instansi swasta. Helina mengatakan, saat ini porsi kontribusi penjualan produk-produk baru masih belum terlalu besar dalam total penjualan konsolidasi. Meski begitu, produk-produk baru tersebut dinilai memiliki prospek yang menjanjikan lantaran  memiliki permintaan yang terus bertumbuh.

Strategi bisnis CINT tidak berfokus pada sisi penjualan semata. Untuk menjaga kinerja bottom line, CINT juga menggencarkan efisiensi pada setiap komponen biaya tetap yang ada. Beberapa upaya yang dilakukan di antaranya yakni dengan meningkatkan efektivitas pembelian material, tidak memperpanjang karyawan kontrak yang habis masa kontraknya, dan masih banyak lagi. “Intinya kami kejar top line yang bisa menghasilkan cash dan bisa mengamankan bottom line, itu target kami,” tutup Helina.

Baca Juga: Chitose Internasional (CINT) harapkan angin segar dari relaksasi PSBB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×