kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun ini, Chitose Internasional (CINT) fokus ekspor furnitur ke Jepang


Minggu, 26 Juli 2020 / 14:42 WIB
Tahun ini, Chitose Internasional (CINT) fokus ekspor furnitur ke Jepang
ILUSTRASI. pabrik Produk kursi perabotan rumah dan kantor PT Chitose Internasional Tbk PT Chitose International Tbk CINT


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chitose Internasional Tbk (CINT) fokuskan penjualan ekspor furnitur di tahun ini ke kawasan Asia, khususnya Jepang yang masih menjadi tujuan utama. Manajemen CINT menilai saat ini pasar Asia masih tinggi pangsa pasarnya. 

Sekretaris perusahaan Chitose Internasional Helina Widayani memaparkan ekspor CINT sangat terhambat karena efek pandemi Covid-19, order menurun dan banyak  prospek order dari customer baru yang tertunda. Selain itu juga pesanan dari luar negeri ditahan (hold) dulu. 

Baca Juga: Chitose Internasional (CINT) harapkan angin segar dari relaksasi PSBB

Meski begitu,  CINT masih melihat prospek furnitur dari semester II 2020 akan lebih baik.

"Prospek ekspor furnitur di semester II 2020 optimistis market bisa tumbuh meskipun perlahan. Adapun Jepang masih jadi tujuan utama," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (22/7). 

Helina menyatakan sudah ada beberapa proyek tambahan yang masih dalam tahap lobi terkait dengan kebutuhan para buyer. Di sisi lain karena adanya efek pandemi mulai ada bayer dari Jepang yang melirik memindahkan pembeliannya ke Indonesia.

Adapun untuk merentangkan sayap bisnis ke negara lain, semisal Eropa, diakui Helina saat ini belum tertarik. Sebab sebelumnya CINT pernah mengekspor ke Jerman tahun 1999-2009, kemudian berlanjut lagi di tahun 2018. Namun karena sudah tidak ada pesanan dari Jerman lagi, saat ini belum ada ekspor lagi ke sana. 

"Selain itu, CINT juga menimbang mengekspor furnitur dari Indonesia ke Eropa memakan waktu dan biaya. Effortnya cukup besar," kata Helina. 

Adapun dari sisi produk, jika jelas ada order dan kontinuitasnya dari Eropa, Chitose perlu modifikasi produk sesuai dengan permintaan pasar Eropa contohnya dimensi produk yang lebih besar sesuai postur tubuh orang Eropa yang mayoritas  tinggi besar. Sedangkan eksisting produk Chitose mengikuti standard Asia atau Jepang. 

Baca Juga: Chitose (CINT) targetkan segmen kesehatan berkontribusi Rp 10 miliar ke pendapatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×