Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chitose Internasional Tbk (CINT) mencatatkan penurunan penjualan di semester I 2020 menjadi Rp 136,27 miliar atau turun 8,4% year on year (yoy). Meski demikian, CINT tetap optimistis pada target yang dibidiknya dari awal tahun.
Sekretaris perusahaan Chitose Internasional Helina Widayani memaparkan penurunan penjualan karena dampak dari pandemi Corona. Menurutnya kondisi semakin terasa berat memasuki kuartal kedua tahun ini saat pasar mulai tidak menyerap produk regular CINT.
Helina bilang hal ini bisa terlihat dari turunnya permintaan produk oleh jaringan distributor CINT. Adapun turunnya permintaan pasar menyebabkan aktivitas operasional juga terhambat. "Oleh karenanya, sementara aktivitas operasional menyesuaikan dengan permintaan penjualan dengan tetap menjaga protokol pencegahan penyebaran Covid-19 tentunya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (1/9).
Baca Juga: Tahun ini, Chitose Internasional (CINT) fokus ekspor furnitur ke Jepang
Meski mencatatkan penurunan penjualan, Helina mengatakan CINT tetap membukukan laba positif di semester I 2020 senilai Rp 1,21 miliar karena ada keuntungan dari gross margin dan efisiensi biaya.
Adapun di tahun ini dengan pandemi Covid-19, CINT menahan beberapa biaya yang harus dikeluarkan seperti biaya promosi marketing. Helina mengakui adanya perubahan dari offline ke online cukup mempengaruhi pengeluaran biaya yang sudah dianggarkan. Kemudian ada keuntungan kurs yang CINT peroleh dari kegiatan ekspor yang cukup stabil.
Di sisi lain, CINT juga melakukan inovasi produk yang menjawab kebutuhan new normal, seperti devider, stand sanitizer, matress/kasur sehat, serta fokus produk pada kebutuhan furniture rumah sakit, office dan pendidikan.
Baca Juga: Chitose Internasional (CINT) harapkan angin segar dari relaksasi PSBB
Atas dasar itu, Helina mengatakan target yang telah ditetapkan perusahaan di awal tahun tidak direvisi yakni pertumbuhan penjualan 4% year on year (yoy) atau sebesar Rp 430 miliar dan laba bersih bisa tumbuh 122% menjadi Rp 16 miliar. "Diusahakan dapat dicapai dengan strategi dan inovasi baru menyesuaikan dengan kondisi market di tengah perjuangan melawan pandemic covid19 ini," jelasnya.
Helina menyatakan CINT tetap semangat menjajaki pasar baik ke instansi pemerintah maupun lembaga swasta. Sembari jalan, CINT juga menjaga sinergi dengan seluruh jaringan pemasaran Chitose.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News