Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) memasang target yang optimistis pada tahun 2025. Untuk tahun ini, SMBR mengejar target pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada level high single digit hingga double digit dibandingkan pencapaian tahun lalu.
Membuka tahun 2025, SMBR meraih laba bersih sebesar Rp 48,96 miliar pada kuartal I-2025. Keuntungan emiten yang menjadi bagian dari Semen Indonesia Group (SIG) ini melonjak 865,68% dibandingkan laba bersih kuartal I-2024, yang kala itu sebesar Rp 5,07 miliar.
Lonjakan laba SMBR turut terdongkrak oleh pendapatan yang mengalami pertumbuhan 22,04% secara tahunan dari Rp 432,48 miliar menjadi Rp 527,81 miliar pada kuartal I-2025. Vice President Corporate Secretary Semen Baturaja, Hari Liandu membeberkan pertumbuhan kinerja SMBR didorong oleh sejumlah faktor.
Pertama, pertumbuhan positif permintaan semen di wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel), yang merupakan pasar utama SMBR. Meski permintaan semen secara nasional melandai, tapi wilayah Sumbagsel mampu mengalami kenaikan sebesar 2,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kedua, sinergi yang kuat dengan SIG selaku induk usaha. Kolaborasi dengan SIG turut menjadi faktor pendongkrak kinerja SMBR, yang mencakup optimalisasi rantai pasok, efisiensi biaya distribusi, serta pemanfaatan bersama infrastruktur dan jaringan logistik.
Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) Bagikan Dividen Tunai Rp 25,85 Miliar
Hari bilang, kolaborasi ini meningkatkan efisiensi operasional SMBR secara keseluruhan.
"Kombinasi antara pertumbuhan pasar regional, penguatan sinergi dengan SIG dan strategi efisiensi biaya mendorong peningkatan pendapatan dan laba bersih SMBR pada kuartal I-2025," kata Hari kepada Kontan.co.id, Minggu (1/6).
Di tengah industri semen nasional yang masih menghadapi tantangan dan persaingan yang semakin ketat, SMBR optimistis bisa mencatat pertumbuhan kinerja yang lebih tinggi dari rata-rata industri. Hari mengungkapkan, pendorong kinerja SMBR adalah penguatan posisi pasar di wilayah Sumbagsel yang selama ini menjadi basis utama penjualan.
Sinergi dengan SIG masih memegang peranan penting, terutama dalam aspek distribusi dan efisiensi biaya operasional. Faktor lainnya adalah potensi permintaan dari program pembangunan 3 juta rumah yang bisa menjadi motor pertumbuhan tambahan.
Adapun, pada tahun ini SMBR menargetkan volume penjualan semen sebesar 2,58 juta ton. "Sejalan dengan strategi optimalisasi kapasitas produksi. Fokus utama diarahkan pada peningkatan efisiensi operasional, menjaga keandalan pabrik serta memperkuat distribusi di wilayah pasar eksisting," terang Hari.
Hari menambahkan, selain memperkuat bisnis inti, SMBR mulai mengembangkan produk Bata Interlock Presisi. Produk ini merupakan inisiatif SIG yang telah disetujui untuk dikomersialkan sebagai bagian dari kegiatan usaha baru.
Bata Interlock Presisi merupakan produk modular berbasis semen hijau yang diklaim lebih efisien, tahan gempa dan rendah karbon dengan mekanisme pemasaran sistem lego. Bata Interlock Presisi juga diposisikan sebagai salah satu produk yang mendukung program pembangunan 3 juta rumah dari pemerintah.
"SMBR akan turut memasarkan produk ini secara komersial, dan saat ini tengah membangun fasilitas produksinya. (Bata Interlock Presisi) diharapkan dapat mendorong pemulihan industri bahan bangunan nasional," terang Hari.
Guna menopang berbagai strategi bisnis tersebut, SMBR menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 130,1 miliar. Fokus capex SMBR pada tahun ini terutama ditujukan untuk dua kebutuhan.
Pertama, pembangunan fasilitas tambang untuk mendukung keberlanjutan pasokan bahan baku produksi. Kedua, pembangunan fasilitas produksi Bata Interlock Presisi, sebagai bagian dari inisiatif pengembangan produk baru berbasis solusi bangunan ramah lingkungan.
Sampai akhir kuartal I-2025, SMBR baru merealisasikan capex sebesar Rp 16,29 miliar. "Sebagian besar digunakan untuk tahap awal pembangunan infrastruktur dan pengadaan peralatan pendukung proyek tersebut," jelas Hari.
Di sisi yang lain, SMBR akan membagikan deviden kepada para pemegang sahamnya. Sesuai keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (27/5) lalu, SMBR akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 25,85 miliar.
Para pemegang saham SMBR akan mendapatkan dividen sebesar Rp 2,60 per saham. Total dividen yang akan dibagikan oleh SMBR setara dengan 20% dari laba bersih yang diraih pada tahun buku 2024 sebesar Rp 129,25 miliar.
Selanjutnya: Banyak Hari Libur Bulan Juni 2025, Catat Tanggal Merah & Cuti Bersama Terbaru
Menarik Dibaca: Waspada, Tiga Barang Rumah Modern Ini Tak Perlu Sering Dibersihkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News