Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), anak perusahaan PT Semen Indonesia Tbk (SIG), optimistis dapat menutup tahun 2024 dengan kinerja yang positif.
Optimisme ini didasarkan pada kinerja SMBR yang mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 1% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal III-2024, meskipun permintaan semen di wilayah Sumatera Selatan mengalami penurunan sebesar 1,4% YoY, terutama di Lampung.
Direktur Utama PT Semen Baturaja Tbk, Suherman Yahya, dalam acara Public Expose 2024, mengungkapkan bahwa meskipun persaingan di pasar semakin ketat, perusahaan tetap berhasil mempertahankan volume penjualan yang positif hingga kuartal III-2024.
Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) Siap Tangkap Peluang Program 3 Juta Rumah
"Kami melihat adanya potensi peningkatan volume penjualan semen pada kuartal IV-2024, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru, yang didorong oleh siklus permintaan yang meningkat," kata Suherman, seperti dikutip dari keterangan tertulis Kamis (19/12/2024).
Di tingkat nasional, Suherman menjelaskan bahwa permintaan semen diproyeksikan tumbuh 1% pada tahun ini, dengan tingkat utilisasi industri yang juga meningkat sebesar 1% dibandingkan tahun 2023.
Meskipun tingkat utilisasi masih berada di bawah target yang diproyeksikan pada 2019, prospek sektor semen pada 2025 menunjukkan tanda-tanda pemulihan positif berdasarkan data Outlook ASI 2025.
Suherman menambahkan, meskipun industri semen masih menghadapi tantangan akibat kondisi pasar yang kelebihan pasokan (oversupply), SMBR tetap optimistis dapat memanfaatkan peluang melalui program pemerintah yang fokus pada pembangunan infrastruktur.
Baca Juga: Perusahaan Semen Berlomba Beralih ke Produk Rendah Karbon
“Program infrastruktur, termasuk pembangunan tiga juta rumah dan pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) untuk kategori tertentu, akan menjadi pendorong utama permintaan semen pada tahun 2025,” jelasnya.
Selain itu, Semen Baturaja berencana memperkuat kontribusi produk non-semen, seperti white clay dan limestone, untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
Dengan berbagai strategi ini, Semen Baturaja optimistis mampu terus mencatatkan kinerja positif meskipun menghadapi berbagai tantangan.
Sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan, SMBR memproduksi Semen Portland Composite Cement (PCC), yaitu semen rendah karbon yang telah bersertifikasi Green Label dari Green Product Council Indonesia.
Baca Juga: Tingkatan Kapasitas Angkut Batubara di Palembang, KAI Teken Mou dengan PTBA dan SMBR
Produk ini diproduksi menggunakan material ramah lingkungan yang mampu mengurangi emisi karbon hingga 38% dibandingkan dengan semen konvensional (Ordinary Portland Cement/OPC).
Semen PCC juga telah mengantongi sertifikasi SNI dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 89,34%, jauh melampaui batas minimum 40% yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021.
Dengan berbagai inisiatif ini, SMBR optimistis dapat terus mendukung pembangunan nasional, mengurangi dampak lingkungan, serta menjaga kinerja perusahaan tetap positif ke depan.
Sebagai tambahan, Semen Baturaja juga merayakan setengah abad perjalanannya tahun 2024 ini.
Dalam kurun waktu 50 tahun, perusahaan yang beroperasi di tiga lokasi strategis yakni Baturaja, Palembang, dan Lampung ini tidak hanya menjadi tulang punggung kebutuhan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), tetapi juga berkontribusi besar pada pembangunan ekonomi lokal dan keberlanjutan lingkungan.
Ide awal pembangunan pabrik SMBR tergolong unik. Pembangunan pabrik di Baturaja dimaksudkan untuk memanfaatkan jalur kereta api sebagai sarana distribusi utama.
Keputusan pemerintah membangun SMBR menjadi langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan semen di wilayah Sumbagsel. Dengan infrastruktur yang efisien, SMBR mampu memastikan ketersediaan semen yang andal bagi pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut.
Program Strategis SMBR 2024
Optimisme Semen Baturaja pada tahun 2024 juga didukung oleh berbagai program strategis yang dijalankan sepanjang tahun ini.
Mengacu pada pemberitaan sebelumnya, Semen Baturaja fokus meningkatkan produktivitas perusahaan dengan mengoptimalkan proses kerja serta memanfaatkan sumber daya yang ada.
Selain itu, Semen Baturaja juga berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk memastikan perusahaan memiliki tenaga kerja dengan kualifikasi dan keterampilan unggul yang sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.
Baca Juga: Langkah Semen Indonesia (SMGR) dalam Menerapkan Pertambangan Berkelanjutan
Program efisiensi dan penurunan emisi juga menjadi prioritas SMBR. Program ini bertujuan meningkatkan efisiensi operasional, baik dalam penggunaan sumber daya maupun proses produksi, dengan menerapkan praktik terbaik (best practice).
Perseroan juga mengoptimalkan penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif (alternative fuels and raw materials/AFR) untuk mengurangi emisi karbon dan menekan biaya produksi.
Strategi lainnya meliputi peningkatan pendapatan melalui penjualan white clay ke produsen pupuk dan keramik, mendukung ekonomi sirkular, serta penjualan batu kapur ke PLTU. Semen Baturaja juga memanfaatkan gipsum dan fly ash untuk mendukung proses produksi.
Dengan langkah-langkah strategis ini, SMBR optimistis dapat terus memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional dan menjaga keberlanjutan kinerja perusahaan.
Selanjutnya: Perkuat Bisnis Obat Herbal Tradisional, Marguna Merger dengan Deltomed
Menarik Dibaca: Jenis Tanaman yang Cocok untuk Ibu Super Sibuk hingga Pecinta Kebun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News