kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini strategi Semen Indonesia (SMGR) hadapi oversupply di tahun depan


Jumat, 27 Desember 2019 / 15:58 WIB
Begini strategi Semen Indonesia (SMGR) hadapi oversupply di tahun depan
ILUSTRASI. Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (25/10/2019).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sejumlah pelaku industri semen dihadapkan dengan masalah berlimpahnya pasokan (oversupply) semen lokal. Tentu hal ini berdampak pada penjualan semen dalam negeri.

Kendati tantangan ini dibilang akan berlanjut hingga 2020, Semen Indonesia telah menyiapkan beberapa strategi untuk menghadapinya. Salah satunya memperdalam pasar ekspor. 

Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) optimistis penjualan semen di 2020 akan membaik

Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia, Sigit Wahono  menyatakan tahun depan Semen Indonesia akan fokus menggarap pasar ekspor regional. "Seperti Asia Selatan, Asia Tenggara, dan menjajaki pasar ekspor di kawasan lain," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (27/12). 

Meski tidak merinci ke mana kawasan lain yang akan dibidik perusahaan, Sigit menjelaskan tahun ini Semen Indonesia telah merampungkan integrasi fasilitas produksi dan distribusi untuk menopang pengiriman produk ke pasar ekspor. 

Melansir laporan keuangan perusahaan di kuartal tiga 2019, pendapatan segmen luar negeri, Asia turun 7% year on year (yoy) menjadi Rp 2,17 triliun. 

Anak usaha Semen Indonesia, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) melihat prospek bisnis semen akan lebih baik di 2020. 

Dihubungi terpisah, Direktur Solusi Bangun Indonesia Agung Wiharto menyatakan penjualan semen di 2020 akan lebih baik dari tahun ini. "Ada beberapa katalis positif untuk industri semen di tahun depan salah satunya inflasi yang terkendali," jelasnya. 

Selain itu, Agung menjelaskan inflasi yang terjaga membuat sektor properti kedapatan angin segar sehingga meningkatkan permintaan semen domestik. 

Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) alokasikan capex Rp 150 miliar tahun depan

Adapun Agung juga melihat, kondisi politik yang stabil tentu memberi dampak pada ekonomi ritel yang akan bertumbuh meski resesi tetap membayangi. 

Melihat dari katalis positif di tahun depan, Agung yakin penjualan semen SMCB akan lebih baik di tahun depan. Namun, ia belum mau menjelaskan berapa pertumbuhan penjualannya.

Seiring dengan sinergi dengan Semen Indonesia, Solusi Bangun Indonesia mencatatkan kinerja positf di kuartal III 2019. Pasalnya pendapatan SMCB tumbuh 2,23% yoy menjadi Rp 7,73 triliun.

Adapun produsen semen ini juga mencatatkan cuan atau laba periode berjalan sebesar Rp 134,12 miliar dari sebelumnya rugi bersih sebesar RP 630,35 miliar di periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×