kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,47   -12,05   -1.29%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini strategi Sido Muncul (SIDO) menjaga kinerja di semester II 2020


Kamis, 27 Agustus 2020 / 18:25 WIB
Begini strategi Sido Muncul (SIDO) menjaga kinerja di semester II 2020
ILUSTRASI. Produksi Tolak Angin SIDO


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca sukses menorehkan raihan ciamik di Semester I 2020, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) terus berupaya menjaga kinerja di sisa tahun ini.

Direktur Keuangan SIDO, Leonard optimistis kinerja dapat terjaga terlebih karakteristik produk SIDO dinilai memiliki tipe konsumer yang "sticky" atau sulit berpindah. Ia mencontohkan, produk Tolak Angin telah memiliki segmen pasar tersendiri, sekalipun ada produk sejenis dari kompetitor maka peluang konsumen berpindah ke produk lain cukup kecil.

"Tolak angin sampai saat ini meningkat sekitar 2% dibanding tahun lalu, sementara kompetitor ada yang pindah ke produk ini dengan pengeluaran yang lebih besar hanya raih pertumbuhan 1%," ujar Leonard dalam Public Expose Virtual, Kamis (27/8).

Leonard menambahkan, pihaknya juga berupaya menggencarkan penjualan melalui segmen Modern Trade yang mulai menunjukkan grafik peningkatan. Sepanjang semester I 2020 penjualan skema modern trade meningkat dari 10% di akhir tahun lalu, naik mencapai 15% di semester I 2020.

Baca Juga: Ini faktor pendorong kinerja Sido Muncul (SIDO) di semester I-2020

Adapun, SIDO memproyeksikan terjadinya penurunan aktivitas bisnis pada segmen general trade yang telah terjadi sejak pemberlakuan PSBB. "Juga ada kesadaran masyarakat bahwa pembelian melalui Modern Trade lebih terjaga tingkat hygiene," kata Leonard.

Di sisi lain, SIDO juga berupaya meningkatkan ketersediaan produk pada semua jenis platform penjualan termasuk sidomunculstore.com, marketplace dan penjualan melalui sosial media. Asal tahu saja, SIDO menargetkan pertumbuhan pendapatan single digit di tahun 2020 ini serta pertumbuhan laba mencapai 10%.

Upaya efisiensi juga dilakukan lewat pemangkasan capex dari Rp 180miliar menjadi Rp 135 miliar. Hingga semester I 2020 tercatat realisasi serapan capex mencapai Rp 35 miliar. Leonard menambahkan, SIDO juga berupaya menjaga rasio ikan dan promosi maksimum 10% dari penjualan. "Rasio A&P di semester I 2020 mencapai 8% atau di bawah target maksimum 13%," terang Leonard.

Tak hanya itu, Leonard menuturkan SIDO juga bakal memperkuat sistem penjualan demi mendapatkan data penjualan aktual dari ground level. Dengan demikian, manajemen memiliki data pasti seputar tingkatan penjualan dan kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas penjualan.

Salah satu fokus SIDO di sisa tahun ini yakni dengan menguatkan pasar domestik terlebih pasar ekspor belum sepenuhnya pulih. Dari tiga negara pasar ekspor utama, baru Malaysia yang menunjukkan indikasi membaik. Sementara Filipina dan Nigeria masih mengalami kendala terlebih Filipina telah kembali memberlakukan lockdown.

Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) targetkan pertumbuhan laba 10% di tahun ini

"Perkiraan kami konsumen membutuhkan tiga bulan untuk pulih dan kembali ke kondisi normal dengan catatan covid-19 dapat ditangani dengan baik dan tak ada penerapan psbb lagi," ujar leonard.

Merujuk kajian SIDO, pasar produk Tolak Angin di sektor domestik masih cukup besar pasalnya tingkatan konsumsi produk tersebut baru mencapai 3 sachet per orang dalam waktu setahun. "Tingkat konsumsi masyarakat masih terbuka luas," kata leonard.

Ia memastikan, kendati dihantam pandemi covid-19, SIDO masih tetap mampu menjaga kinerja sepanjang paruh pertama tahun ini. Pihaknya optimistis, jika kondisi domestik dan global membaik maka akan menjadi keuntungan bagi SIDO dalam mengerek kinerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×