kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Begini tanggapan Gaikindo soal keluar masuknya merek mobil di pasar Indonesia


Selasa, 31 Maret 2020 / 18:55 WIB
Begini tanggapan Gaikindo soal keluar masuknya merek mobil di pasar Indonesia
ILUSTRASI. Ilustrasi penjualan mobil


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hengkangnya sejumlah merek mobil dari pasar tanah air santer terdengar. Kabar paling anyar, manajemen PT Nissan Motor Indonesia yang menaungi bisnis mobil Datsun resmi mengumumkan penghentian produksi mobil tersebut di Indonesia. 

Meski begitu, beberapa merek mobil yang sebelumnya sudah angkat kaki dari Indonesia, mengumumkan  kembali mengaspal di sini. Misalnya saja, KIA yang menggandeng PT Kreta Indo Artha (KIA) yang kembali menjajal pasar Indonesia dengan meluncurkan line up terbarunya yang sarat teknologi canggih. 

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai hengkang lalu masuknya lagi merek-merek mobil ke Indonesia wajar dilakukan. Pasalnya, tidak semua pengusaha otomotif mampu bersaing di tanah air yang menduduki pasar ketiga terbesar di Asean. 

Baca Juga: Mulai dari Banjir Hingga Wabah Virus Corona (Covid-19), Mempengaruhi Penjualan Mobil

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara menjelaskan sejatinya bisnis otomotif memerlukan komitmen panjang. "Mulai dari produksi hingga penjualan, komitmen yang harus dipegang pengusaha otomotif harus jelas, tidak bisa hanya melihat prospek bisnis 5 tahun mendatang, harus sampai 25 tahun ke depan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (31/3). 

Sebab menurutnya kalau hanya memikirkan komitmen 5 tahun saja, baru ganti model sehingga belum tentu sukses. 

Kukuh menegaskan bisnis otomotif bukan seperti jual putus laiknya makanan minuman. Di mana, mobil murah belum tentu dibeli, apalagi yang mahal. Oleh karenanya, pengusaha otomotif perlu modal data pasar yang akurat serta komitmen yang jelas, "Tidak bisa kemudian satu atau dua tahun cabut," tandasnya.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×