Reporter: Vina Elvira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gema Grahasarana Tbk (GEMA) berupaya meningkatkan kinerja penjualan ekspor di paruh kedua tahun ini. Maklum, kinerja ekspor GEMA sempat tersendat akibat melemahnya kondisi ekonomi di negara tujuan.
“Sehubungan dengan ekonomi negara tujuan ekspor produk GEMA terkena dampak pandemi, maka porsi penjualan ekspor baru 4% terhadap total penjualan GEMA,” ungkap Direktur Utama PT Gema Grahasarana Tbk Pulung Peranginangin, kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Untuk diketahui, GEMA adalah perusahaan jasa interior, furnitur dan furnishing perkantoran dan residensial. Beberapa negara tujuan ekspor GEMA di antaranya Amerika Serikat, Jepang, dan benua Eropa Selatan.
Baca Juga: Gema Grahasarana (GEMA) Berhasil Cetak Laba Rp 3,72 Miliar Per Semester I-2023
Paulung mengatakan, GEMA akan meningkatkan nilai nilai ekspor melalui penambahan klien baru serta negara tujuan ekspor yang sebelumnya belum pernah digarap perseroan.
Strategi ini direalisasikan GEMA lewat keikutsertaan dalam pameran-pameran baik di dalam maupun luar negeri yang mendatangkan potensi pembeli dari manca negara.
“Salah satunya Pameran IFFINA pada Bulan September, 2023 di ICE Serpong,” tuturnya.
Namun sayang, GEMA tak membeberkan secara detail berapa porsi penjualan ekspor yang ditargetkan di tahun ini.
Adapun, per semester I-2023 pendapatan neto GEMA berhasil tumbuh 9,94% year on year (yoy) menjadi Rp 551,05 miliar. Sedangkan pada posisi yang sama tahun sebelumnya, pendapatan neto tercatat Rp 501,21 miliar.
GEMA juga mampu mencetak laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih Rp 3,72 miliar. Padahal, per 30 Juni 2022 GEMA masih menanggung kerugian hingga Rp 26,34 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News