Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2021 pada Jumat (2/8).
GMF mengesahkan Laporan Tahunan tahun buku 2021 dengan membukukan pendapatan usaha sebesar US$ 210,6 juta dan menekan kerugian hingga 70% dibanding tahun sebelumnya, dari US$ 311,3 juta menjadi US$ 94,5 juta.
Pendapatan ini merupakan hasil dari upaya pemulihan berkelanjutan yang digalakkan dalam menghadapi pandemi COVID-19. Langkah pemulihan berkelanjutan tersebut diwujudkan dengan perbaikan kinerja fundamental melalui strategi menjaga bisnis lebih lean dan mengatur belanja modal agar lebih efektif.
Upaya diversifikasi bisnis yang telah dicanangkan pada 2020 pun mulai menunjukkan hasil di tahun 2021, di antaranya pada segmen industri pertahanan dan power services. Pada Desember 2021, GMF berhasil mendatangkan dan melakukan perawatan pada pesawat Hercules C130 pertama milik Angkatan Udara Tentara Nasional Indonesia.
Baca Juga: Romo Nitiyudo Wachjo jadi Presiden Komisaris Petrosea (PTRO), Siapa Dia?
Dari sisi pendapatan, segmen power services dan industri pertahanan berhasil mencatatkan peningkatan lebih dari 100% dibanding tahun sebelumnya.
Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi, mengatakan, upaya pemulihan sangat ditopang dengan penetrasi pada sektor-sektor yang tidak terlalu terdampak pandemi di antaranya power services, industri pertahanan, business & private jets, serta perawatan pesawat kargo.
"Catatan lainnya adalah GMF mengalami peningkatan volume pekerjaan perawatan berat terutama dari pesawat kargo luar negeri," kata Andi dalam siaran pers, Jumat (2/8).
GMF turut mencatatkan perbaikan earnings before interest, tax, depreciation, amortization (EBITDA) yang signifikan pada 2021. Dimana GMF mencanangkan visi baru yakni menjadi perusahaan MRO paling bernilai bagi pemangku kepentingan.
Andi menambahkan, tahun lalu adalah momentum pembenahan komprehensif untuk mempertahankan likuiditas dan meningkatkan kinerja fundamental keuangan.
Di sisi lain, kembali menggeliatnya penerbangan sipil dunia juga membuka peluang bagi GMF untuk melakukan reaktivasi pada pesawat-pesawat yang berstatus grounded selama adanya pembatasan perjalanan. Telah selesainya proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) induk usaha, Garuda Indonesia, dan adanya komitmen Garuda Indonesia untuk merancang langkah bisnis perbaikan kinerja perlu didukung oleh GMF dengan menyiapkan armada-armada Garuda Indonesia agar dapat dioperasikan secara optimal kembali.
Dengan bangkitnya industri penerbangan dan meningkatnya arus lalu lintas udara, GMF harus siap dengan peningkatan permintaan reaktivasi pesawat.
"Untuk saat ini, permintaan reaktivasi dari maskapai Garuda Indonesia Group, khususnya pesawat berbadan kecil menjadi prioritas kami dan telah memenuhi seluruh slot yang ada pada fasilitas hanggar kami,” tambah Andi.
Penuhnya slot hanggar hingga akhir tahun 2022 pun juga dikontribusikan oleh tingginya permintaan perawatan pesawat Boeing 747 yang mayoritas permintaannya datang dari customer internasional.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Kembali Jadi Badan Usaha Penyedia Jenis BBM Tertentu 2023-2027
Terakhir, RUPST ditutup dengan mata acara perubahan susunan pengurus. Pemegang saham yang hadir menyetujui untuk menyetujui pengangkatan kembali Maria Kristi Endah Murni sebagai Komisaris. Selain itu, RUPST juga memberhentikan dengan hormat Jaka Ari Triyoga sebagai Direktur Line Operation dan menunjuk Mukhtaris sebagai Direktur Line Operation yang baru dan memberhentikan dengan hormat Bapak Edward Okky Avianto sebagai Direktur Keuangan dan menunjuk Salusra Satria sebagai Direktur Keuangan yang baru.
Dengan demikian, susunan pengurus GMF sebagaimana hasil keputusan RUPST adalah sebagai berikut:
Komisaris
Komisaris Utama : Rahmat Hanafi
Komisaris Independen : Ali Gunawan
Komisaris : Maria Kristi Endahmurni
Komisaris Independen : Gatot Sulistiantoro Dewa Broto
Komisaris Independen : Agit Atriantio
Direksi
Direktur Utama : Andi Fahrurrozi
Direktur Keuangan : Salusra Satria
Direktur Human Capital & Corporate Affairs : Pudjo Sarwoko
Direktur Line Operation : Mukhtaris
Direktur Business & Base Operation : Ananta Widjaja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News