kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,64   -1,00   -0.11%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini upaya Mandom Indonesia (TCID) perbaiki kinerja ekspor di tahun ini


Selasa, 16 November 2021 / 20:25 WIB
Begini upaya Mandom Indonesia (TCID) perbaiki kinerja ekspor di tahun ini
ILUSTRASI. Produk perawatan rambut Gatsby produksi PT Mandom Indonesia Tbk (TCID).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) menempuh sejumlah upaya untuk memperbaiki kinerja ekspor mereka di tahun ini. Salah satunya lewat penambahan stock keeping unit (SKU) produk ke sejumlah negara, terutama untuk produk-produk yang telah sukses di pasar domestik.

"Kami berusaha menambah SKU produk pada negara-negara Asean yang kondisi dan profil konsumennya mirip dengan konsumen di Indonesia," ungkap Direktur Senior Mandom Indonesia Tiurma Rondang Sari dalam Paparan Publik Virtual, Selasa (16/11).

Seperti diketahui, laju ekspor Mandom cukup terhambat akibat fluktuasi kondisi pandemi di berbagai negara tujuan. Hal ini membuat penjualan ekspor mereka masih mencatatkan penurunan.

Tiurma mengatakan, penerapan lockdown di berbagai negara membuat proses pengiriman produk tidak bisa dilakukan. Tak hanya itu, kendala utama juga datang dari ketersediaan kontainer secara global yang merupakan masalah utama bagi kegiatan ekspor-impor.

Baca Juga: Mandom Indonesia (TCID) kaji ulang strategi untuk perbaiki bisnis di tahun ini

"Di semester pertama tahun ini penjualan kami masih tercatat penurunan dari domestik dan ekspor. Di mana, penjualan domestik sendiri turun 12,5% dan ekspor turun 20,1%," jelas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden Direktur Mandom Indonesia Effendi Tandi menambahkan, pihaknya tentu berharap kinerja ekspor TCID di sisa tahun ini bisa segera mengalami pemulihan.

Namun demikian, kinerja di pasar ekspor tentunya akan sangat bergantung pada kondisi pandemi di negara tujuan. Di mana sampai saat ini masih ada beberapa negara yang menerapkan pembatasan mobilitas masyarakat yang cukup ketat. Hal tersebut membuat kendala yang terjadi di kuartal-kuartal sebelumnya masih akan dijumpai di kuartal keempat ini.

"Di kuartal keempat ini kondisi Covid-19 di Indonesia sudah lebih baik dari negara-negara Asean lain, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Philipina. Sehingga masih ada sebagian yang melakukan pembatasan mobilitas masyarakat, jadi masih sangat berpengaruh kepada kinerja ekspor di kuartal keempat," jelasnya.

Sedikit gambaran, hingga semester pertama lalu, kinerja ekspor TCID kurang memuaskan. Penjualan ekspor TCID di semester I-2021 tercatat sebesar Rp 274,64 miliar, atau berkontribusi sebesar 32,46% dari total penjualan bersih TCID senilai Rp 846,05 miliar.

 

Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penjualan ekspor TCID di semester pertama tahun ini tercatat mengalami penyusutan 20,07% dari sebelumnya Rp 343,63 miliar.

Tak hanya kinerja ekspor, pasar domestik TCID pun masih terhambat oleh kondisi pandemi Covid-19. Secara keseluruhan, perusahaan ini menorehkan penurunan penjualan sebesar 15,1% menjadi Rp 846,05 miliar pada semester I-2021.

Dari sisi bottom line, Mandom tercatat membukukan rugi bersih tahun berjalan TCID sebesar Rp 35,17 miliar. Realisasi ini sebenarnya sudah turun 33,51% dibandingkan rugi bersih TCID pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 52,90 miliar.  

Selanjutnya: Depo Bangunan menargetkan pertumbuhan penjualan 12% di tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×