Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen garmen, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) mengakui banyak upaya yang dilakukan untuk tetap mempertahankan bisnis dan pekerjanya di tengah pandemi Corona. Selain membuat penyesuaian di lingkungan kerja agar sesuai dengan protokol kesehatan, PBRX juga memproduksi alat kesehatan yang berhubungan dengan kebutuhan menghadapi Covid-19.
Vice Chief Executive Officer PT Pan Brothers, Anne Patricia Sutanto menjelaskan di Februari sebelum Indonesia terinfeksi Corona, Pan Brothers sudah mendapatkan peringatan untuk memperketat protokol kesehatan di lingkungan kerja. Oleh karenanya pada Februari, PBRX telah memperbanyak area cuci tangan untuk pekerja, cek temperatur hingga sudah mulai memikirkan penerapan social distancing di area kerja.
"Pada tahap awal kami sosialisasikan ke pekerja soal Corona dengan istilah yang sederhana, yaitu pandemi ini adalah penyakit gotong royong maksudnya kalo satu kena yang lain juga kena. Maka dari itu, tidak bisa kalau egoistis tidak menggunakan masker karena bisa menularkan pekerja yang lain," jelasnya dalam acara Top Business Talk secara virtual, Jumat (18/9).
Baca Juga: Ekonom: Percepatan pencairan PEN dapat mendorong pertumbuhan ekonomi ke arah positif
PBRX mampu bertahan di tengah pandemi juga karena kecepatannya beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat yang berubah, yaitu dengan memproduksi masker dan Alat Pelindung Diri (APD).
"Produksi APD dan masker itu pun juga berkat kejelian seluruh tim kerja PBRX. Memang ada kebutuhannya maka kami melakukan itu. Dari periode Mei-Juni kami nambah orang, jadi proses recrutiment terjadi," ungkap Anne.
Anne bercerita, pada awalnya PBRX mulai memproduksi masker untuk diberikan kepada pekerja dan keluarganya. Namun, tak disangka, pabrik-pabrik lain mau memesan masker dan beberapa dinas terkait juga membutuhkannya. Pada saat itu lah Pan Brothers memutuskan memproduksi masker untuk khalayak umum.
Di sisi lain, Anne mengatakan pabrik Pan Brothers memang sudah mampu membuat produk-produk garmen anti air dan anti angin sehingga bisa memproduksi APD berbagai jenis.
Baca Juga: Pandemi covid-19 menghambat laju pertumbuhan sektor manufaktur sepanjang tahun ini
Anne memaparkan pandangannya secara umum mengenai sektor pekerjaan di tengah disrupsi pandemi Corona. Menurutnya, seluruh elemen yakni perusahaan, pekerja, dan pemerintah harus memakemkan diri khususnya memiliki mindset dalam hal produktivitas, efisiensi, agility, dan lain sebagainya. Sebab di industri yang paling penting adalah kekuatan untuk bisa bertarung di tengah kondisi sulit.
Selanjutnya: BI sebut ekonomi Indonesia mulai membaik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News