kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belum minta insentif, Aneka Tambang (ANTM) masih fokus kaji dampak corona


Rabu, 25 Maret 2020 / 19:03 WIB
Belum minta insentif, Aneka Tambang (ANTM) masih fokus kaji dampak corona
ILUSTRASI. Aktivitas penambangan emas milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Pongkor, Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/9).Belum minta insentif, Aneka Tambang (ANTM) masih fokus kaji dampak corona. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang mineral PT Aneka Tambang Tbk tetap memperhatikan sentimen-sentimen negatif yang bertebaran akhir-akhir ini, seperti pandemi virus corona dan pelemahan harga komoditas.

Senior Vice President Corporate Communication Aneka Tambang Kunto Hendroprawoko mengatakan, sampai saat ini belum ada dampak langsung yang ditimbulkan oleh virus Covid-19 terhadap operasional ANTM. Hanya saja, pandemi Corona harus diakui berdampak terhadap volatilitas harga sejumlah komoditas, salah satunya emas global.

Baca Juga: Virus corona mengancam, Ifishdeco (IFSH) berharap insentif dari pemerintah

Lihat saja, harga emas global di pasar spot pada pukul 19.00 WIB malah ini (25/3) turun 1,49% ke level US$ 1.608 per ons troi. Padahal, sebelumnya harga emas sempat mengalami lonjakan.

Hal tersebut membuat ANTM mesti pintar-pintar melakukan upaya efisiensi. "Kami mengusahakan efisiensi untuk mempertahankan biaya tunai yang lebih rendah dari harga komoditas global," ujar Kunto, Selasa (24/3).

Terlepas dari volatilitas harga dan penyebaran corona, bisnis penjualan emas yang dilakukan ANTM masih berjalan kondusif.

Manajemen ANTM pun mengarahkan para pelanggannya untuk memaksimalkan program BRANKAS untuk kebutuhan transaksi jual beli emas batangan di situs www.brankaslm.com. Upaya ini dilakukan seiring tidak beroperasinya sementara beberapa Butik Emas Logam Mulia di wilayah Jakarta, Makassar, Surabaya, dan Denpasar akibat Corona.

Baca Juga: Pengerjaan proyek smelter Kapuas Prima Coal (ZINC) tersendat wabah corona

Kunto juga menyampaikan, saat ini ANTM belum memiliki rencana terkait permintaan kebijakan atau insentif yang bersifat relaksasi kepada pemerintah sebagai dampak pandemi Corona.

Untuk sementara, ANTM masih melakukan kajian mendalam mengenai dampak-dampak yang ditimbulkan corona terhadap bisnis perusahaan ini. "Antam masih melakukan skenario-skenario yang mungkin terjadi sebagai dampak pandemi Covid-19," terang dia.

Sebagai catatan, tahun lalu ANTM meraih penjualan emas sebesar 34 ton atau naik 22% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×