kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.869   11,00   0,07%
  • IDX 7.309   113,55   1,58%
  • KOMPAS100 1.124   19,29   1,75%
  • LQ45 895   17,87   2,04%
  • ISSI 222   1,95   0,88%
  • IDX30 458   9,42   2,10%
  • IDXHIDIV20 552   12,65   2,34%
  • IDX80 129   1,95   1,53%
  • IDXV30 137   2,69   2,00%
  • IDXQ30 153   3,46   2,32%

Belum Semua Perusahaan Semen Menikmati Harga Khusus Batubara


Selasa, 25 Januari 2022 / 15:40 WIB
Belum Semua Perusahaan Semen Menikmati Harga Khusus Batubara
ILUSTRASI. Ternyata belum semua perusahaan semen menerima harga batubara khusus maksimal US$ 90 per ton.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

Sementara itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin menuturkan, industri semen dan pupuk memang menjadi prioritas karena masuk dalam komoditas penting sesuai kebijakan pemerintah.

Pemerintan pun melakukan evaluasi dari waktu ke waktu. Jika kemudian ditemukan permasalahan apsokan batubara maka sepenuhnya pemerintah bakal memprioritaskan kebutuhan dalam negeri terpenuhi.

Selain itu, Ridwan memastikan agar tidak ada beban tambahan bagi industri pertambangan. "Nah pemenuhan ini saya kira yang penting dicatat juga adalah tidak menambah kewajiban DMO perushaaan-perusahaan, artinya tidak ada beban tambahan bagi perusahaan untuk memasok batubaranya," kata Ridwan.

Apalagi, menurut Ridwan, harga yang dikenakan untuk industri semen dan pupuk pun sudah lebih tinggi dari harga acuan yang dikenakan untuk kelistrikan.

Baca Juga: Indocement (INTP) Targetkan Volume Penjualan Tumbuh Hingga 4% Tahun Ini

Ridwan menambahkan, untuk kurun 2022 hingga 2025 bakal ada peningkatan kebutuhan batubara bagi industri semen. Kebutuhan batubara yang pada tahun 2021 mencapai 4,45 juta ton diprediksi bakal meningkat mencapai 15,02 juta ton untuk tahun 2022-2023. Kebutuhan ini akan kembali meningkat menjadi 16,07 juta ton pada tahun 2024-2025.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso mengharapkan adanya perpanjangan harga batubara khusus untuk industri semen. Asosiasi pun mengusulkan agar harga DMO batubara untuk pupuk diperpanjang setidaknya selama 12 bulan.

"Mengingat harga ekspor batubara masih tinggi, belum jelas kapan berakhir. Untuk itu perlu pengawasan yang lebih ketat dari Kementerian ESDM pada pelaksanaannya," kata Widodo.

Widodo menambahkan, jika harga khusus ini tidak diperpanjang maka ada potensi kinerja ekspor bakal menurun. Lebih jauh, ini bakal mempengaruhi tingkat utilisasi industri semen.

Baca Juga: Kenaikan Harga Batubara Berimbas ke Industri Semen, Begini Rekomendasi Saham INTP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×