Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan belum akan menjalankan program mandatori biodiesel 40% (B40) pada tahun ini.
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, program B40 belum dapat diterapkan di tahun 2021 lantaran masih mempertimbangkan kesiapan produksi dan keberlanjutan anggaran.
Ia menyebut, berkaca pada program B30 di tahun lalu, salah satu tantangannya adalah terdapat gap antara harga solar dan biodiesel yang masih cukup tinggi.
Terlepas dari itu, pemerintah terus melakukan kajian dan persiapan teknis untuk penerapan B40 di Indonesia. Bahkan, persiapan implementasi B40 juga dilakukan bersamaan dengan pengembangan program B50 hingga B100 yang akan diterapkan di masa mendatang.
“Kesiapan teknis terkait uji ketahanan dan juga perbaikan spek kendaraan sudah dilakukan. Penambahan kapasitas produksi biodiesel juga masih diselesaikan pada tahun ini,” ungkap Dadan, Rabu (3/2).
Baca Juga: Pemerintah menetapkan harga indeks pasar BBM biodiesel Februari Rp 9.579 per liter
Mengutip berita Kontan sebelumnya, beberapa upaya persiapan telah dilaksanakan pemerintah menuju implementasi B40. Di antaranya, melakukan kajian teknis dan keekonomian yang mana dari hasil kajian tersebut akan dilakukan revisi SNI biodiesel untuk spesifikasi yang akan digunakan untuk B40, serta penyusunan SNI greenfuel karena petani saat ini sudah dapat menghasilkan greenfuel D100 dan dapat menjadi opsi untuk campuran B40.
Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan kebijakan pendukung untuk memastikan pelaksanaan program B40 berjalan dengan baik seperti kebijakan insentif.
Pemerintah juga akan melakukan kajian terkait perlu tidaknya roadtest atau uji jalan dan memastikan kesiapan badan usaha BBN, khususnya dari sisi kapasitas produksi maupun dari sisi spesifikasi produk yang dihasilkan ketika digunakan untuk pencampuran.
Adapun pada tahun ini, pemerintah masih akan menjalankan program B30 dengan target penyaluran sebesar 9,2 juta kiloliter (KL) dan proyeksi besaran subsidi sebesar Rp 46 triliun.
Pada tahun 2020, penyaluran biodiesel melalui program B30 mencapai 8,46 juta KL sehingga berdampak pada penghematan devisa sekitar US$ 2,66 miliar. Sayangnya, realisasi tersebut masih di bawah target awal pemerintah sebesar 9,5 juta KL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News