Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kinerja yang kurang memuaskan sejak akhir tahun lalu, membuat PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) harus berbenah. Perusahaan pelayaran ini berencana menyasar bisnis pelayaran lepas pantai (offshore) di luar negeri.
Wintermar berniat menggarap banyak kontrak angkutan di industri minyak dan gas (migas) lepas pantai di kawasan Asia. "Kami berusaha meningkatkan utilisasi dan mengejar pasar luar negeri walaupun marginnya lebih sedikit," ungkap Sugiman Layanto, Direktur Utama Wintermar Offshore Marine Tbk, Kamis (7/5).
Akhir kuartal IV tahun lalu, Wintermar mendapatkan kontrak kerja untuk beberapa kapal. Seperti kontrak untuk satu kapal angkutan selama lima tahun di India dan satu lagi di Brunei Darussalam. Sisanya berupa kontrak spot di Myanmar dan Vietnam. Hingga kuartal I-2015, rasio kapal yang terpakai atau utilisasi Wintermar sekitar 61%.
Tapi, manajemen Wintermar tidak memerinci soal kontrak yang tengah menjadi incarannya. Yang jelas, hingga kini, WINS sudah mengantongi kontrak yang belum dieksekusi sekitar US$ 142 juta. Sugiman memprediksi, saat harga minyak dunia masih melandai, kemungkinan kontrak baru berdatangan bisa terjadi di kuartal ketiga atau kuartal keempat tahun ini.
Janto Lili, Direktur Wintermar Offshore menambahkan selain memperluas pasar, pihaknya juga akan mengefisienkan pengeluaran. Salah satunya melego kapal.
Dari 28 kapal berdaya kecil, pihaknya bakal menjual empat kapal. Selain itu, perusahaan ini akan menambah tiga kapal berdaya sedang.
Alhasil, hingga akhir tahun ini, Wintermar akan mempunyai 76 armada, terdiri 26 kapal berdaya rendah, 42 kapal berdaya sedang dan 12 kapal berdaya tinggi. "Di kuartal I, kami sudah jual satu kapal berdaya rendah," ujarnya.
Asal tahu saja, kinerja Wintermar di kuartal I-2015 anjlok 61% dari US$ 47,98 juta di kuartal I-2014 tinggal
US$ 29,25 juta. Begitu pula dengan laba WINS di periode yang sama longsor tajam. Dari US$ 11,44 juta di kuartal satu 2014, menyusut menjadi rugi US$ 412.030.
Menurut Sugiman, bisnis pengeboran migas memang tengah lesu. Banyak kapal pengeboran WINS yang tertunda pengoperasiannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News