Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto
Menurut Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Ir Bambang sejauh ini bentuk insentif untuk ekspor CPO sudah tidak ditambahkan lagi. Hal ini mengingat pemerintah terus berupaya untuk lebih mendorong ekspor dalam bentuk bahan jadi daripada bahan mentah.
“Sudah cukup itu, dan sudah membantu. Kita minta kesadaran, semata untuk kebaikan semuanya dan bukan pemerintah saja. Kalau saya melihatnya untuk sementara kita butuh ekspor dalam jumlah besar harusnya kita dorong industri mengolah lebih banyak lagi supaya tidak hanya menjual CPO dalam bentuk mentah saja,” kata Bambang.
Bambang menilai bahwa dengan pemangkasan bea ekspor CPO ini, secara langsung tidak mempengaruhi harga, karena penentu harga adalah pasar global.
Namun pemerintah menyadari harga yang merosot di pasar global secara tidak langsung mengurangi pendapatan petani sawit dengan harga TBS yang turut anjlok.
“Tapi pemerintah menyadari dengan kondisi harga CPO yang merosot kita memberi perhatian pada aktivitas industri untuk meringankan, kita minta partisipasi dengan harga TBS yang wajar,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News