Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Beras kemasan mulai mengambil tempat di hati masyarakat. Beras kemasan yang sudah memiliki stigma higienis dan sehat ini menjadi incaran sebagian masyarakat Indonesia yang sudah semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan.
Peluang bisnis itu pun dimanfaatkan sejumlah perusahaan produsen beras kemasan. Salah satunya adalah PT Food Station Tjipinang Jaya. BUMD DKI Jakarta ini mengklaim penjualan beras kemasan semakin moncer dalam beberapa tahun terakhir dan bahkan menargetkan bisa meraup Rp 500 miliar dari penjualan beras kemasan sampai akhir tahun.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi mengatakan, penjualan beras kemasan milik BUMD DKI Jakarta tersebut makin disukai dalam beberapa tahun terakhir. Dia bilang saat ini sudah banyak yang memesan beras kemasan dengan merek "FS" ini di pasaran dan bahkan sudah berlangganan.
"Saat ini sudah repeat order sudah banyak mencapai 500 ton untuk pasar modern setiap bulan," ujar Arief kepada KONTAN, Rabu (19/10).
Pihaknya menargetkan total nilai penjualan beras kemasan di Food Station bisa mencapai Rp 500 miliar sampai akhir tahun ini. Menurutnya, pencapaian ini merupakan sesuatu yang bagus untuk BUMN Pangan Jakarta.
Sebab bisnis sejenis belum dimulai oleh BUMN atau Perusahaan Daerah Provinsi lainnya. "Kami memiliki rice to rice machine berkapasitas produksi 5 ton per jam dan sudah mengantongi sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sertifikat dari Kementerian Pertanian," imbuhnya.
Ia menjelaskan, Food Station menjual beberapa jenis beras kemasan seperti jenis pandan wangi, rojolele dan setra ramos dalam kemasan 5 kg per pack. Saat ini produk-produk tersebut sudah masuk ke beberapa retailer seperti Alfamart, Giant, Lotte Mark dan sejumlah pasar ritel lainnya. Selain menjual di pasar modern, Food Station juga menjual produknya di e commerce seperti di Bukalapak.com, tokopedia.co, dan blibli.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News