Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI), melalui Bidang II Investasi dan Pembiayaan Jalan yang didukung oleh PT Jasa Marga Tbk. menyelenggarakan Insight Talk 2025.
Dalam agenda bertemakan “Menguatkan Pilar Ekonomi Lewat Infrastruktur: Membangun Bisnis Jalan Tol Tangguh di Masa Volatilitas Perekonomian”, HPJI berbagi pengetahuan secara berkala dengan profesional, akademisi, dan masyarakat umum terkait pengembangan bisnis jalan tol di masa volatilitas ekonomi saat ini.
Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A Purwantono menegaskan pentingnya pengelolaan usaha jalan tol yang tangguh, adaptif, serta responsif terhadap perubahan situasi ekonomi global maupun domestik.
"Dengan ketidakpastian ekonomi saat ini, kami dituntut untuk bukan hanya menjaga stabilitas operasional, tetapi juga mampu menyiapkan strategi yang antisipatif, sehingga jalan tol tetap menjadi tulang punggung konektivitas nasional,” ujar Rivan dalam keterangannya, Minggu (24/8).
Baca Juga: Progres Konstruksi Tol Probolinggo-Banyuwangi Ruas Gending-Besuki
Rivan juga menekankan pentingnya kegiatan ini tidak hanya sebagai forum berbagi pengetahuan, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam memperkuat kompetensi profesional di bidang pengusahaan dan pengelolaan jalan tol. Menurut Rivan, peningkatan kapabilitas sumber daya manusia merupakan fondasi penting untuk mendukung keberlanjutan industri jalan tol di Indonesia.
“Hari ini tidak hanya sekadar acara yang diisi dengan kontribusi para narasumber, tetapi juga menjadi bagian dari pembekalan sertifikasi yang sangat penting untuk peningkatan kapabilitas dan mengakselerasi kompetensi di bidang pengusahaan maupun pengelolaan jalan tol,” ucap Rivan.
Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Pekerjaan Umum, Ni Komang Rasminiati menekankan bahwa forum ini diharapkan dapat menjadi wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas lembaga dan pelaku usaha.
"Diskusi ini diharapkan menjadi wadah diskusi dan kolaborasi bagi para stakeholder terkait untuk meningkatkan iklim bisnis jalan tol di masa konektivitas ekonomi saat ini,” kata Komang.
Sementara, Ketua Umum HPJI, Hedy Rahadian menjelaskan bahwa penguatan bisnis jalan tol tidak hanya dapat diukur dari sisi investasi, tetapi juga harus ditopang dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang mampu mengelola infrastruktur secara efisien dan berkelanjutan.
Baca Juga: Urai Macet di TB Simatupang, Pramono Izinkan Buka Tutup Exit Tol Cipete-Pondok Labu
Anggota BPJT Unsur Pemangku Kepentingan, Sony Sulaksono Wibowo melanjutkan, pembahasan dengan topik kebijakan jalan tol berbasis nilai tambah dan integrasi layanan, yang menurutnya menjadi kunci agar jalan tol dapat bersinergi dengan pembangunan wilayah dan mendukung daya saing nasional.
Di sisi lain, Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementerian PU, Triono Junoasmono menekankan peran pemerintah dalam mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang inklusif. Sementara Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti memaparkan strategi manajemen pengoperasian jalan tol yang berfokus pada kualitas pelayanan dan efisiensi operasional.
Masih di hari pertama, peserta diajak melakukan kunjungan ke Jasamarga Tollroad Command Center, pusat kendali operasi jalan tol yang dilengkapi sistem pemantauan lalu lintas modern. Dalam kesempatan ini, Direktur Teknologi Informasi PT Jasamarga Tollroad Operator, Shandy Maulana Haris, memaparkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan dalam pengoperasian jalan tol.
Shandy menjelaskan bagaimana teknologi ini membantu meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan, memperkuat sistem prediksi lalu lintas, dan memperbaiki respons layanan bagi pengguna jalan tol.
Hari kedua dilanjutkan dengan Insight Talk yang berfokus pada pengembangan bisnis konsesi dan manajemen aset jalan tol. Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga M Agus Setiawan menguraikan strategi pengembangan bisnis konsesi sekaligus prospektif jalan tol.
Topik ini dilanjutkan dengan paparan dari Direktur Operasi PT Jasamarga Tollroad Maintenance Adhi Kristiawan, yang menjelaskan manajemen preservasi jalan tol sebagai upaya menjaga kualitas infrastruktur agar tetap layak digunakan sepanjang umur konsesi. Direktur Proyek
Konstruksi dan Pengembangan Bisnis PT Jasamarga Tollroad Maintenance Linda Pakpahan, kemudian menyoroti optimalisasi teknologi dalam preservasi, termasuk penggunaan sistem Hawkeye dan Bridge Inspection untuk memantau kondisi jalan dan jembatan secara real-time, sehingga efisiensi pemeliharaan dapat tercapai.
Diskusi hari kedua ditutup dengan paparan dari Direktur Bisnis Fasilitas Jalan Tol PT Jasamarga Related Business, Bimo Esmunantyo, yang mengulas potensi bisnis rest area sebagai pusat layanan terpadu yang tidak hanya menopang kebutuhan pengguna jalan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di sepanjang koridor jalan tol.
Secara keseluruhan, sesi panel ini memberikan wawasan yang komprehensif bagi peserta tentang berbagai aspek bisnis jalan tol. Diharapkan, pemahaman ini akan mendorong kolaborasi yang lebih kuat di antara para pemangku kepentingan untuk mencapai keberlanjutan bisnis jalan tol.
Melalui rangkaian Insight Talk 2025, seluruh narasumber sepakat bahwa ketahanan bisnis jalan tol di tengah volatilitas ekonomi hanya dapat dicapai dengan kombinasi kebijakan pendanaan yang mendukung, strategi investasi yang adaptif, pemanfaatan teknologi inovatif, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Selanjutnya: Allianz Life: Penurunan Suku Bunga BI Berdampak terhadap Imbal Hasil SRBI
Menarik Dibaca: Daftar Menu untuk Diet Tanpa Nasi agar Berat Badan Turun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News