Reporter: Ali Imron | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Persaingan antar landlord alias pemilik gedung perkantoran semakin seru. Saat ini, para landlord berlomba-lomba untuk mempertahankan tingkat hunian di gedung perkantoran supaya tetap terisi.
Hanya saja, saat ini banyak tenan yang lebih memilih untuk menempati gedung baru. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan fasilitas yang juga baru. Sudah begitu, harga yang ditawarkan cukup bersaing dengan landlord yang lama. “Saat ini banyak tenan yang pindah ke gedung baru. Prosentasenya sekitar 20 %,” kata Kepala Riset Jones Lang LaSalle, Anton Sitorus, Jumat (6/3) di Jakarta.
Akibatnya banyak gedung lama yang mulai sepi tenant. Sampai sejauh ini daya serap ruang perkantoran itu cuma sekitar 52.590 meter persegi. Itu artinya daya serapnya hanya 7 % dari 728.000 meter persegi ruang perkantoran yang tersedia. “Sisa yang masih kosong ittu 675.410 meter persegi. Dan sekitar 30 % diantaranya adalah dari landlord lama,” katanya.
Kondisi itu membuat Intiland Development berusaha keras untuk mempertahankan tingkat huniannya. Apalagi saat ini tingkat hunian untuk beberapa gedung perkanntoran hanya 86 % dari 30.000 meter persegi yang tersedia. Itu artinya, tingkat hunian hanya sekitar 25.800 meter persegi. “Jadi yang masih kosong itu sekitar 4.200 meter persegi,” tandas Corporate Secretary Intiland Development Theresia Rustandi.
Hanya saja, Intiland tidak terlalu khawatir dengan penurunan tingkat hunian ini. Pasalnya, mereka mengaku sudah mendapatkan empat tenan baru selama bulan Februari 2008. Kebanyakan dari para tenan itu bergerak di bidang manufaktur dan perbankan. Malah pada bulan Maret ini akan ada lagi perusahaan yang akan masuk. “Jadi tingkat huniannya bisa meningkat hingga 90 %,” tandasnya.
Sejauh ini Intiland mengelola beberapa gedung perkantoran. Misalnya saja di Intiland tower, Manulife Tower dan Gedung Sarinah. Mereka tidak terlalu gentar bersaing dengan landlord baru. Makanya mereka masih menyediakan fasilitas yang standar bagi tenan. Sebut saja lahan parkir untuk dua kendaraan dan harga sewa yang masih tetap sama meski sudah ada penyesuaian. Kisaran harganya mulai dari Rp 154.000 meter persegi sampai Rp 194.000 meter persegi.
Landlord lainnya adalah Bakrieland, yang sangat mengandalkan sewa ruang perkantoran di Rasuna Epicentrum Walk Office Suites dan Bakrie Tower. Di kedua gedung itu, tingkat okupansinya sudah mencapai sekitar 80 %. “Untuk Bakrie Tower memiliki 12.000 meter persegi dengan 3 lantai sedangkan Rasuna Epicentrum memiliki luas 60.000 meter persegi dengan 48 lantai,” tandas Chief Marketing Officer Bakrieland Ferry Supandji.
Mayoritas tenan di Bakrieland adalah investor dan pengguna langsung. Mereka ini berasal dari perusahaan berskala kecil, menengah hingga besar. Kebanyakan mereka menyewa 100 meter persegi hingga 200 meter persegi. Tapi ada juga yang menyewa hingga 1.200 meter persegi. “Setidaknya ada empat tenan yang menyewa seluas 1.200 meter persegi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News