Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap Blok Masela bisa on stream di tahun 2029. Aspirasi itu telah Kementerian ESDM sampaikan kepada Inpex Masela Ltd, Pertamina, dan Petronas.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, mengatakan bahwa ketiga perusahaan tersebut tengah menindaklanjuti aspirasi Kementerian ESDM dan menyusun revisi PoD.
“Kan pemerintah menyarankan bahwa (Masela) bisa dipercepat produksinya di akhir 2029, terus mereka kumpul bersama, ketiga perusahaan itu inpex, petronas, sama pertamina, untuk revisi POD-nya sehingga bisa produksi di akhir 2029,” ujar Tutuka saat ditemui wartawan di Hotel Mulia, Senin (11/9).
Baca Juga: Jika Blok Masela Tidak Produksi pada 1 Januari 2030, Begini Konsekuensinya
“Diskusi mereka sudah bagus, jadi nanti kita tunggu revisinya 1-2 bulan ke depan,” imbuhnya lagi.
Jadwal on stream yang disarankan oleh Kementerian ESDM untuk Blok Masela lebih cepat dari jadwal yang semula direncanakan operator. Kontan.co.id mencatat, Inpex mulanya merencanakan on stream Blok Masela di tahun 2031.
Di lain pihak, pemerintah tengah mengejar pertumbuhan produksi migas. Target pemerintah, produksi minyak bisa mencapai 1 juta barel per hari (BOPD) di 2030 mendatang, sementara produksi gas ditargetkan mencapai 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) di 2030. Hal ini menyusul tren penurunan produksi dan lifting migas nasional.
Sementara itu, Blok Masela diketahui memiliki cadangan gas jumbo. Laporan Tahunan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Tahun 2020 menyebutkan, proyek pengembangan Lapangan Gas - Abadi itu memiliki cadangan terbukti mencapai 18,5 triliun kaki kubik (Tcf) dan 225 juta barel kondensat.
Baca Juga: Pertamina Ingin Tambah Mitra Kembangkan Blok Masela, Ini Kata Kementerian ESDM
Dengan cadangan tersebut, pengembangan Masela diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan produksi Gas Bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (mtpa) per tahun dengan rincian sekitar 9.5 juta ton LNG per tahun dan 150 mmscfd Gas Pipa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News