kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,90   12,59   1.38%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berikut penjelasan Pertamina perihal perubahan direksi dan nomenklatur


Jumat, 12 Juni 2020 / 20:44 WIB
Berikut penjelasan Pertamina perihal perubahan direksi dan nomenklatur
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A view of state-owned oil giant Pertamina's refinery unit IV in Cilacap, Central Java, Indonesia January 13, 2016. Picture taken January 13, 2016. REUTERS/Darren Whiteside/File Photo


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina meyakini perubahan direksi dan nomenklatur bakal berdampak positif pada upaya pengembangan bisnis dan lebih terfokus.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan, secara umum tugas Pertamina sebagai holding akan diarahkan pada pengelolaan portofolio dan sinergi bisnis di seluruh Pertamina Grup, mempercepat pengembangan bisnis baru, serta menjalankan program-program nasional.

"Sementara subholding akan menjalankan peran untuk mendorong operational excellence melalui pengembangan skala dan sinergi masing-masing bisnis, mempercepat pengembangan bisnis dan kapabilitas bisnis existing," terang Fajriyah dalam keterangan resmi, Jumat (12/6).

Ia melanjutkan, subholding juga berperan untuk meningkatkan kemampuan dan fleksibilitas dalam kemitraan dan pendanaan yang lebih menguntungkan perusahaan.

Baca Juga: Direksi Pertamina dirombak, begini tanggapan pengamat

Ia menjelaskan, perubahan ini sejalan dengan roadmap transformasi BUMN yang telah disusun sejak tahun 2016.

Selain itu, pembentukan Holding BUMN Migas, juga sebagai upaya transformasi yang telah dijalankan sejak diterbitkannya roadmap berupa Buku Putih Pembentukan Holding Migas di bulan Januari 2018.

Dalam perubahan terbaru, direktorat operasional yang sebelumnya ada di Pertamina akan masuk ke dalam beberapa subholding yang telah dibentuk, yaitu subholding Upstream, subholding Refinery & Petrochemical, subholding Commercial & Trading, subholding Power & New and Renewable Energy serta Shipping Company.

"Semua subholding tersebut akan menjalankan bisnis bersama dengan subholding Gas yang sebelumnya telah terbentuk di bawah Pertamina melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk sejak tahun 2018," kata Fajriyah.

Asal tahu saja, perubahan ini tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri BUMN nomor SK-198/MBU/06/2020, tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina, tertanggal 12 Juni 2020.

Baca Juga: Erick Thohir: Pemimpin Pertamina harus bisa beradaptasi dan menjaga amanah

Dalam Surat Keputusan tersebut, pemegang saham menetapkan perubahan struktur organisasi Direksi yang semula 11 orang menjadi 6 orang dan beberapa di antaranya juga mengalami perubahan nomenklatur.

Adapun struktur baru Direksi Pertamina terdiri atas :

Direktur Utama : Nicke Widyawati

Direktur Sumber Daya Manusia : Koeshartanto

Direktur Keuangan : Emma Sri Martini

Direktur Penunjang Bisnis : M. Haryo Yunianto

Direktur Logistik & Infrastruktur : Mulyono

Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha : Iman Rachman

Fajriyah menuturkan, upaya transformasi serupa telah terlebih dahulu dilakukan sejumlah perusahaan migas luar negeri. Ia pun memastikan, Pertamina juga bakal berfokus pada pengembangan protfolio bisnis.

Baca Juga: Ini alasan Erick Thohir lakukan perombakan jajaran direksi Pertamina

"Dengan perubahan organisasi tersebut, portofolio bisnis Pertamina di masa depan akan lebih luas dan bergerak ke pengembangan usaha di luar rantai nilai energi konvensional, seperti energi baru terbarukan, bahan bakar nabati dan teknologi digital," kata Fajriyah.

Ia mencontohkan, langkah transformasi juga telah dilakukan beberapa perusahaan seperti ExxonMobil, Total dan Petronas.

Pertamina juga berharap, perubahan direksi dan nomenklatur jabatan bakal berdampak pada akselerasi bisnis ke depannya dengan target menjadi perusahaan global energi terdepan dengan nilai pasar US$100 miliar serta menjadi penggerak pengembangan sosial di tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×