Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten laboratorium kesehatan, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) mencanangkan sejumlah rencana ekspansi di tahun ini. Salah satunya rencananya itu adalah melakukan pengembangan cabang baru dan juga outlet.
Corporate Secretary DGNS Fanfan Riksani mengatakan, di tahun ini Diagnos menargetkan menambah empat cabang baru, untuk melengkapi empat cabang eksisting mereka. Rencananya, keempat cabang baru tersebut akan berlokasi di Bandung, Jakarta, Surabaya, dan Medan.
Tak hanya cabang baru, Fanfan juga menyebut bahwa pihaknya memiliki rencana untuk menambah jaringan outlet. Menurutnya, untuk mendirikan sebuah outlet membutuhkan pandangan dari berbagai sisi, karena outlet merupakan hasil kerja sama dengan pihak lain, seperti rumah sakit ataupun klinik.
Dia berharap, di tahun ini dapat menambah 10 sampai dengan 20 jaringan outlet baru. Di mana, hingga saat ini pihaknya sudah memiliki sekitar 30 jaringan outlet yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca Juga: Diagnos Laboratorium Utama Catatkan Penurunan Pemeriksaan PCR Harian pada Maret 2022
"Kami punya target di tahun ini sekitar 10 sampai dengan 20 outlet, karena outlet itu lingkungannya lebih kecil tidak seperti cabang," ujar Fanfan, kepada Kontan.co.id, Jumat (25/3) lalu.
Fanfan menuturkan, untuk mendirikan sebuah cabang baru, dibutuhkan nilai investasi mencapai Rp 1 miliar. Yang digunakan untuk pemenuhan sumber daya manusia (SDM), investasi alat, serta berbagai hal yang berkaitan dengan perizinan gedung.
Sedangkan untuk outlet, nilai investasi yang dibutuhkan berkisar Rp 300 juta-Rp 700 juta berdasarkan jenis outletnya. "Kalau kami melakukan outlet ada pratama dan utama, kalau utama punya investasi Rp 300 juta - Rp 400 juta, kalau utama Rp 500 juta-Rp 700 juta," jelas Fanfan.
Adapun, di tahun ini Diagnos Laboratorium menganggarkan alokasi belanja modal sekitar Rp 40 miliar. Dana capex tahun ini, utamanya akan digunakan untuk memuluskan rencana pengembangan bisnis mereka, termasuk untuk penambahan cabang dan jaringan outlet baru.
Baca Juga: Transisi Menuju Endemi, Simak Proyeksi Saham-Saham Sektor Kesehatan
Fanfan menambahkan, proses pembangunan cabang dan outlet ada yang sudah mulai berjalan. Namun, pihaknya belum bisa bicara lebih detail terkait target pembukaan maupun pengoperasian cabang maupun outlet tersebut, lantaran prosesnya baru berjalan.
DGNS belum merillis secara resmi laporan keuangan tahun buku 2021. Namun, hingga kuartal III-2021, pihaknya tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp 250,83 miliar. Jumlah itu melesat 149,10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 100,69 miliar.
Tak hanya sisi top line, DGNS juga tercatat mampu meraup pertumbuhan laba tahun berjalan yang cukup signifikan. Laba bersih DGNS melesat 130,55% menjadi Rp 63,97 miliar per September tahun lalu, dari sebelumnya Rp 27,74 miliar pada September 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News