Reporter: Maria Rosita, Yudo Widiyanto, | Editor: Edy Can
JAKARTA. Bukan hanya para kontraktor proyek infrastruktur yang memanen rezeki dari SEA Games ke XXVI di Palembang. Ajang olah raga yang berlangsung pada 11-21 November 2011 ini juga menuang berkah bagi para pengusaha sektor pariwisata seperti perhotelan dan transportasi.
Pasalnya, dalam waktu satu bulan lebih, kebutuhan penginapan dan transportasi bagi para tamu kenegaraan, keluarga atlet, suporter, wartawan hingga pelancong di Palembang akan melambung. Otomatis, ini berpengaruh kepada kenaikan tingkat hunian (occupancy) hotel dan tingkat keterisian (load factor) moda transportasi Palembang.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatra Selatan mencatat, sejak awal Oktober, tingkat occupancy hotel di Palembang rata-rata telah sampai 100%. Ini berbeda dibandingkan bulan-bulan biasanya yang hanya sekitar 60%.
Kenaikan ini karena sejumlah keluarga atlet, dan suporter datang lebih dahulu untuk melakukan uji coba (test event) pertandingan sejak awal Oktober 2011. "Lebih dari 2.000 atlet menginap di Wisma, sedangkan keluarganya tersebar di hotel-hotel," ungkap Erlan Aspiudin, Ketua PHRI Sumatera Selatan.
Menginap di kapal
Erlan bilang, saat ini jumlah kamar hotel di wilayah Sumatra Selatan telah naik 9%-11% dari 2010, yaitu dari 5.500 kamar menjadi 6.000 kamar. Kendati demikian, suplai kamar tetap belum mencukupi. "Sejumlah perumahan dinas terpaksa jadi hotel dadakan," ungkap Erlan.
Nah, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) tidak mau kehilangan kesempatan ini. Pelni menyulap dua armada kapalnya menjadi semacam hotel terapung untuk kebutuhan menginap tamu.
Armada kapal Pelni tersebut masing masing berkapasitas 200 ruang kamar. Selain itu, perusahaan maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Airlines Tbk juga mulai memanen keuntungan SEA Games.
Ichsan Rosan, Manajer Humas Garuda Indonesia menuturkan, saat ini load factor rute Jakarta-Palembang telah mencapai 80%. Garuda pun telah menambah frekuensi penerbangan Jakarta-Palembang dari 8 kali menjadi 9 kali per hari.
Ichsan memperkirakan, pada hari-H penyelenggaraan SEA Games, load factor bisa mencapai 90%. Garuda mengoperasikan pesawat Boeing 737-800 berkapasitas 162 kursi untuk melayani rute tersebut.
Sementara itu, PT Ciputra Residence juga sedang ngebut pekerjaan wahana wisata bernama Amanzi Waterpark di Palembang. Meiko Handoyo, Direktur Ciputra Residence menargetkan, wahana Amanzi akan beroperasi penuh sebelum SEA Games. "Saat ini baru sejumlah wahana saja yang beroperasi," ungkapnya. Amanzi Waterpark sendiri menelan investasi hingga sebesar Rp 48 miliar. Sedangkan harga tiket pengunjung akan dibanderol sekitar Rp 50.000-Rp 100.000. "Kami optimistis bisa meraup sebanyak 4.000 pengunjung per hari," ungkapnya.
Peluang rezeki SEA Games juga menarik perusahaan taksi, Blue Bird. Teguh Wijayanto, Kepala Humas Blue Bird menuturkan, perusahaan telah membuka kantor cabang dan wilayah operasi taksi di Palembang, Sabtu (29/10) lalu. "Selain mengincar tamu SEA Games, pertumbuhan ekonomi Palembang bisa membawa keuntungan bisnis jangka panjang," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News