Reporter: Gloria Haraito, Yudo Widiyanto | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pasar mobil tahun lalu ditutup dengan kenaikan penjualan yang dialami oleh beberapa agen tunggal pemegang merek (ATPM). Joko Trisanyoto, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, berdasar data sementara, penjualan TAM di 2010 tembus 280.000 unit, tumbuh 49,98% dibanding 2009 yang 186.687 unit.
Khusus di bulan Desember 2010, TAM mampu menjual 23.083 mobil. Jumlah ini lebih tinggi dibanding penjualannya di November sebanyak 22.623 unit. "Innova dan Avanza memberikan kontribusi terbanyak setahun lalu," kata Joko kepada KONTAN (4/1).
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) juga berhasil membukukan peningkatan penjualan di bulan Desember. Manajer Merek SIS Edi Darmawan mengatakan, total penjualan perusahaannya sepanjang 2010 mencapai 70.500 unit. Jumlah ini tumbuh 57,75% dibanding penjualan 2009 yang sebanyak 44.689 unit.
Khusus di bulan Desember 2010 penjualan SIS mencapai 7.661 unit, naik 11,2% dibanding bulan sebelumnya.
Menurut Edi, penjualan yang tumbuh di bulan Desember dipacu oleh sejumlah promosi di tingkat diler. Apalagi, merek Suzuki belakangan ini tertiup euforia kejuaraan Asean Football Federation (AFF) di mana Suzuki menjadi sponsor resminya.
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) juga yakin penjualannya di bulan Desember 2010 bisa tembus 9.000 unit. Menurut Jerry Amran, Humas KTB, sepanjang 2010 penjualan KTB bisa menyentuh 106.000 unit, jauh melebihi target yang dipatok 90.000 unit. Perkiraan ini tumbuh 71% dibanding penjualan di 2009 sebesar 61.735 unit.
Penjualan turun
Toh, pesimisme membayangi pasar mobil tahun ini. Sudirman M.R., Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pernah mengatakan, penjualan tahun ini cuma bisa mencapai 700.000 unit, melorot 7,1% dibanding target 2010 sebanyak 750.000 unit.
Pasalnya, ada beberapa kebijakan yang bisa menghambat laju penjualan mobil. Di antaranya pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, kenaikan pajak kendaraan bermotor (PKB), pajak bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB), dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB).
Selain itu, papar Joko, inflasi dan kenaikan harga bahan baku juga bisa menaikkan harga jual mobil. Ia memperkirakan kenaikannya sekitar 6%-8%. Walhasil, TAM bersiap menghadapi penurunan penjualan walau pangsa pasarnya tetap. "Meski penjualan turun, kami tetap menargetkan pangsa pasar 35%," ujar Joko. Demi meraih target ini, TAM akan menambah 20 gerai diler.
Jodjana Jody, Direktur Utama Auto2000, menambahkan, ancaman koreksi penjualan terbesar bisa terjadi pada kuartal I-2011. Menurutnya, penurunan di periode ini bisa mencapai 10%-15% terhadap kuartal I-2011. Dia juga pemis tahun ini penjualan bakal tumbuh dari penjualan tahun lalu.
Adapun penjualan Auto2000 tahun lalu mencapai 220.000 unit dan menjadi kontributor terbesar penjualan TAM.
Sementara Jerry mengakui, inflasi dan kenaikan harang bahan baku bakal menaikkan harga jual mobil KTB. "Kami belum bicarakan besarnya, tapi maksimal Rp 6 juta seperti yang terjadi tahun 2010," kata Jerry. Tapi ia yakin, penjualan mobil KTB bisa tembus 100.000 unit di 2011. Demi meraih target itu, KTB akan menambah dua diler. Walhasil, total diler KTB akan menjadi 152 gerai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News