kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.122.000   32.000   1,53%
  • USD/IDR 16.630   72,00   0,43%
  • IDX 8.051   42,68   0,53%
  • KOMPAS100 1.123   6,98   0,62%
  • LQ45 810   0,68   0,08%
  • ISSI 279   2,38   0,86%
  • IDX30 423   1,81   0,43%
  • IDXHIDIV20 485   2,83   0,59%
  • IDX80 123   0,38   0,31%
  • IDXV30 132   0,38   0,29%
  • IDXQ30 135   0,57   0,43%

Berkah pembuat menara komunikasi


Rabu, 27 Januari 2016 / 11:32 WIB
Berkah pembuat menara komunikasi


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Geliat operator selular merambah jaringan 4G long term evolution (LTE) ternyata membawa berkah perusahaan penyedia base transceiver station (BTS). Beberapa diantaranya: PT ZTE Indonesia dan PT Ericsson Indonesia.

"Tahun ini kami akan menyediakan 6.000 BTS untuk PT Smartfren Telecom Tbk dan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Proses pembangunannya masih berlangsung," kata Miera Rahayu, Brand Communication Manager PT ZTE Indonesia kepada KONTAN, Selasa (26/1).

Miera menjelaskan, angka tersebut masih ada kemungkinan bertambah sesuai kebutuhan dan permintaan dari operator yang sedang gencar memperluas jangkauan.

Adapun jenis BTS yang disediakan untuk jaringan 4G LTE Smartfren ialah software defined radio alias sistem komunikasi radio dimana komponen yang biasa ada pada perangkat keras seperti mixer, filter, amplifier, dan modulator.

Penyedia peralatan BTS lainnya, PT Ericsson Indonesia, bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Seluler, PT XL Axiata Tbk, dan PT Indosat Ooredoo Tbk.
"Kontrak yang kami lakukan bersama ketiga operator tersebut berupa frame kontrak selama beberapa tahun ke depan. Sifat kontraknya fleksibel, mengikuti kebutuhan para operator," jelas Vice President Marketing and Communication Ericsson Hardyana Sintyawati kepada KONTAN, Selasa (26/1).

Sayangnya, Hardyana tidak bisa mengungkapkan berapa jumlah BTS yang akan disediakan tahun ini. Kerjasama dengan Indosat Ooredoo meliputi teknologi jaringan 2G, 3G, dan 4G Long Term Evolution (LTE) dan optimisasi performa jaringan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Peralatan yang digunakan adalah Ericsson RBS 6000 yang hemat energi dan biaya. Teknologi Ericsson ini akan dipasang pada infrastruktur 2G dan 3G yang sebelumnya juga digarap Ericsson.

Dalam kerjasama dengan Telkomsel, Ericsson akan menyediakan platform multi standar RBS 6000 dan RBS 6320 untuk mengubah jaringan radio sebelumnya. BTS ini membantu Telkomsel mengembangkan infrastruktur GSM dan WCDMA atau HSPA di jaringan 3G yang ada untuk mempersiapkan layanan 4G LTE di Kalimantan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan data di Kalimantan yang semakin meningkat.

Sementara itu, menurut Nonot Harsono, Pengamat Telekomunikasi dari Institut Masyarakat Telekomunikasi (Mastel) menyatakan, nilai investasi yang dikeluarkan para vendor penyedia BTS untuk membangun satu BTS tentu saja berbeda, tergantung dari jenis BTS yang diinginkan operator.

"Harganya berkisar antara Rp 500 juta sampai Rp 1,5 miliar untuk satu  BTS," ungkap mantan Komisioner Badan Regulator Telekomunikasi Indonesia (BRTI) kepada KONTAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×