Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen tinta isi ulang, laser toner dan kertas foto PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE) akan memperbesar bisnis cetak tekstil di tahun ini.
Selain memperbesar bisnis cetak tekstil, Direktur Utama Berkah Prima Perkasa Herman Tansri mengatakan, BLUE mungkin juga akan menambah item produk baru produk printing tekstil.
Untuk mendukung ekspansi tersebut, BLUE juga sudah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex). Herman memperkirakan alokasi belanja modal BLUE tahun ini sekitar Rp 5 miliar-10 miliar. Jumlah pasti capex yang dibutuhkan akan terlihat setelah akhir kuartal I 2020.
Baca Juga: Tahun ini, industri alas kaki bakal lebih banyak investasi untuk relokasi
Alokasi belanja modal lebih banyak digunakan untuk pengembangan bisnis, stok barang. Sebagian dana capex berasal dari hasil initial public offering (IPO), sebagian lagi dari internal perusahaan.
Perlu pada bulan Juli 2019 lalu, BLUE resmi melantai di bursa dengan melepas saham baru sebanyak-banyaknya 168 juta saham dengan harga penawaran Rp 130 per saham. Dari IPO ini, BLUE memperoleh dana segar sebanyak Rp 21,84 miliar.
Dana hasil IPO digunakan untuk membayar sebagian pelunasan pokok obligasi dan memperkuat struktur permodalan.
Sampai saat ini BLUE sudah merealisasikan dana hasil IPO untuk pembayaran utang dan penambahan mesin.
Menurut Herman, mesin sudah dibeli dan saat ini sedang dalam proses pengetesan. "Kami berharap paling lambat di Kuartal-III sudah bisa launching," katanya usai acara RUPS BLUE di Bursa Efek Indonesia Senin (6/01).
Herman menambahkan, lini bisnis percetakan tekstil memberikan kontribusi sekitar 5%-6% terhadap penjualan. Dia berharap penambahan mesin cetak tekstil bakal mendorong kontribusi lini bisnis baru itu menjadi 10%-11% terhadap penjualan.
Saat ini, BLUE memiliki lima mesin dengan nilai investasi sebesar Rp 3 miliar-Rp 4 miliar untuk mesin yang sudah Eksisting. Utilisasi keseluruhan mesin itu sudah mencapai 70% dan dapat memproduksi 45.000 lembar per bulan.
Baca Juga: Sektor saham ini diprediksi bakal bersinar dan meredup pada tahun depan
Herman memproyeksikan, kalau menambah hingga tiga shift dan memaksimalkan produksinya, BLUE dapat memproduksi 60.000 lembar per bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News