kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berkat kenaikan produksi dan efisiensi biaya, kinerja keuangan MBAP mentereng


Senin, 03 Agustus 2020 / 15:52 WIB
Berkat kenaikan produksi dan efisiensi biaya, kinerja keuangan MBAP mentereng
ILUSTRASI. Logo Mitrabara Adiperdana, Tbk. Foto: mitrabaraadiperdana.co.id


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) meraih kinerja operasional yang menawan di semester pertama lalu. Tercatat, dari target produksi batubara sebesar 4 juta ton di tahun 2020, perusahaan ini sudah mampu merealisasikan produksi sebanyak 2,4 juta ton di semester pertama atau tumbuh 20% (yoy).

Sekretaris Perusahaan Mitrabara Adiperdana Chandra Lautan mengatakan, di semester kedua ini pihaknya akan berupaya menjaga level produksi namun tetap dengan memperhatikan perkembangan harga batubara di pasar.

MBAP tidak membeberkan realisasi produksi batubara khusus di dalam negeri atau domestic market obligation (DMO). Meski begitu, MBAP memastikan akan berusaha memenuhi kuota kewajiban DMO sembari melihat perkembangan aturan yang berlaku.

Baca Juga: Laba bersih Mitrabara Adiperdana (MBAP) melonjak 42% di semester I 2020

Terlepas dari itu, kenaikan produksi batubara yang diperoleh MBAP sejalan dengan realisasi kinerja keuangan MBAP di enam bulan pertama tahun ini. Buktinya, pendapatan MBAP naik tipis 0,15% (yoy) menjadi US$ 128,12 juta. Adapun laba bersih emiten ini melonjak 42,79% (yoy) menjadi US$ 23,89 juta.

Di tengah kondisi harga batubara yang kurang kondusif, MBAP senantiasa menerapkan sekaligus mengevaluasi strategi cost reduction program yang sebenarnya telah lama dipersiapkan oleh perusahaan ini.

Strategi ini memang cukup ampuh lantaran sejumlah pos beban MBAP mengalami penurunan. Misalnya, beban pokok penjualan MBAP menyusut 6,12% (yoy) menjadi US$ 80,20 juta di semester pertama lalu. Begitu pula dengan beban penjualan emiten ini yang turun 3,73% (yoy) menjadi US$ 14,68 juta.

Menurut Chandra, di semester kedua kinerja MBAP diproyeksikan akan cenderung lebih konservatif ketimbang semester sebelumnya. Ini mengingat harga batubara global diperkirakan belum bisa menunjukkan perbaikan yang berarti. “Untuk menghadapi hal tersebut, kami akan tetap melanjutkan strategi yang sudah diterapkan pada semester pertama,” ujar dia, Jumat (31/7).

MBAP juga fokus memperkuat penjualan ekspor batubara. Di semester pertama lalu, penjualan MBAP ke Korea Selatan meroket 162,36% (yoy) menjadi US$ 79,97 juta. Hasil ini mampu mengkompensasi penurunan penjualan batubara MBAP ke China yang turun 50,80% (yoy) menjadi US$ 24,01 juta.

Baca Juga: Mitrabara Adiperdana (MBAP) menyongsong kebangkitan permintaan batubara di China

Di tengah pandemi Corona dan ancaman resesi ekonomi, manajemen MBAP menyebut penjualan batubara ke Korea Selatan dan China masih dapat berjalan mengikuti rencana yang sudah ada. MBAP juga tetap terbuka untuk mencari pasar ekspor baru untuk mengantisipasi apabila terjadi perlambatan permintaan dari pelanggan eksisting.

“Prioritas utama kami adalah mempertimbangkan negara yang sudah pernah jadi tujuan pasar perusahaan sebelumnya. Kami juga mempertimbangkan prioritas kedua untuk negara yang berpotensi menjadi pasar ekspor baru,” ungkap Chandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×