Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program tol laut yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 4 November 2015 kini sudah berumur empat tahun. Hasilnya, angkutan kapal terus meningkatkan jumlah penumpang.
Bahkan sepanjang tahun lalu, jumlah penumpang kapal tumbuh tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Yakni mencapai 18,35% dibandingkan tahun 2018.
Baca Juga: Perpanjangan MRT, Pemkot Tangsel: Belum ada duit untuk pembebasan lahan
PT Pelayaran Nasional Indonesia alias Pelni misalnya, pada 2019 lalu mengaku catatkan jumlah penumpang tumbuh 30% dibandingkan dengan 2018. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penumpang, Pelni catatkan pendapatan mencapai Rp 5,201 miliar (unaudit) pada 2019 lalu.
"Kenaikan jumlah pelanggan didasari beberapa hal, diantaranya tingkat pelayanan yang semakin membaik, kemudahan cara memperoleh tiket yang dapat diakses dengan HP, cara pembayaran yang semakin mudah dengan kartu debit, serta kebijakan free bagasi hingga 40 kg dengan syarat dan ketentuan yang berlaku untuk setiap penumpang menjadi daya tarik bagi masyarakat," ujar Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro kepada kontan.co.id, Sabtu (08/2).
Yahya mengungkapkan, pada 2019 jumlah penumpang Pelni mencapai 4,75 juta orang sedangkan pada tahun 2018 Pelni mengangkut sejumlah 3.46 juta orang atau naik sebesar 30% dibanding tahun 2018. Dengan meningkatkannya jumlah penumpang, Pelni catatkan pendapatan mencapai Rp 5,201 miliar (unaudit) pada 2019 lalu.
Baca Juga: Mahfud: Rumah sakit khusus penyakit menular harus memiliki infrastruktur transportasi
Perlu diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan laut pada tahun 2019 mencapai 23,93 juta orang. Ada sebanyak 3,7 juta orang menjadi pengguna baru kapal laut.
Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok 132,93%, Belawan 119,16%, Makassar 55,29%, Tanjung Perak 48,69%, dan Balikpapan 39,45%.
Selain itu, jumlah barang yang diangkut selama Januari-Desember 2019 mencapai 297,8 juta ton atau naik 6,60% dibanding periode yang sama tahun 2018. Peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Panjang 12,12%, Tanjung Priok 3,23%, dan Balikpapan 1,85%.
Baca Juga: Pengembangan Bandara Komodo bakal dilakukan dalam dua tahap
Sebaliknya, penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Makassar dan Tanjung perak masing-masing sebesar 4,32% dan 1,46%.
Peningkatan penumpang kapal disebabkan tingginya harga tiket pesawat terbang. Bersamaan dengan itu, jumlah barang yang diangkut semakin bertambah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News