kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berkembang pesat, Snapchart dapat suntikan dana


Selasa, 05 Januari 2016 / 21:44 WIB


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Aplikasi belanja asal Indonesia Snapchart memperoleh suntikan dana US$ 1,675 juta dari Wavemaker Partners, SPH Media Fund, SMDV, dan Ardent Capital.

Perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk membangun produk baru dan ekspansi ke dua negara di Asia Tenggara. Negara pertama adalah Filipina yang dibidik pada awal 2016 ini.
 

“Saya percaya kami bisa mendapatkan kepercayaan dari para investor karena keberhasilan awal kami dalam menggandeng dua brand fast-moving consumer goods (FMCG) besar di Indonesia, Nestle dan L’Oreal,” ungkap Reynazran Royono, CEO dan pendiri Snapcart dalam keterangan resminya Selasa (5/1).

Reynazran menambahkan, Snapchart telah menambahkan fitur video engagements dan perangkat dashboard analitik. Penambahan fitur ini membantu para pemilik merek atau brand memantau perilaku konsumen secara real-time dan membantu memformulasikan rencana marketing mereka selanjutnya.

“Traksi yang kami dapatkan sejak masa pra rilis hingga resmi dirilis cukup menakjubkan, ada 12.000 pengunduhan tanpa ada kampanye marketing apa pun. Dalam waktu yang relatif singkat kami juga berhasil bekerja sama dengan lebih dari 35 brand, termasuk brand dari Procter & Gamble dan Unilever,” ujarnya.

Traksi Snapchart pun melesat hingga lebih dari 150.000 download dan lebih dari 85.000 pengguna aktif bulanan semenjak aplikasi tersebut diluncurkan pada 2 September 2015.

“Kemampuan untuk melakukan targeted engagements, dan juga potensial big data, menjadikan Snapcart sebagai sebuah platform B2B yang unik di Asia Tenggara. Traksi yang didapat dari brand dan pengguna sangat menunjukkan kepada kami betapa besarnya potensi lekatnya layanan ini bagi konsumen di Indonesia dan karena itu tidak ternilai harganya bagi brand offline dan retailer yang memanfaatkan teknologi mobile,” ujar Paul Santos dari Wavemaker Partners.

Snapcart memperoleh pendanaan awal dari Ardent Capital. Perusahaan sama yang mendanai perusahaan e-commerce terkemuka, seperti aCommerce dan Moxy. Snapcart diciptakan untuk menjadi aplikasi O2O cashback terkemuka dan platform pemasaran otomatisasi berbasis pembelian di Asia Tenggara. Snapcart merupakan hasil kreasi CEO Reynazran Royono, CTO Laith Abu Rakty, dan CDO Mayeth Condicion.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×