kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Berminat jadi pilot Boeing? sila daftar ke Kemhub


Kamis, 26 April 2012 / 09:42 WIB
Berminat jadi pilot Boeing? sila daftar ke Kemhub
ILUSTRASI. Jokowi bilang ada 2 industri yang akan masuk ke Kawasan Industri Terpadu Batang


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) telah menghabiskan dana US$ 45,78 juta (Rp 420 miliar) tahun ini untuk membeli simulator pesawat Boeing B737-800 Next Generation (NG) dan Airbus A320. Kedua simulator ini akan digunakan untuk melatih siswa di sekolah penerbangan Curug dan juga bisa disewakan ke maskapai lokal dengan tarif sewa yang relatif murah.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan Bobby Mamahit menjelaskan, simulator B737-800 NG akan datang dari Seattle, Amerika Serikat, Oktober nanti. Adapun simulator A320 baru akan datang pada awal 2013 dari Spanyol. "Memiliki simulator penting untuk mendukung industri penerbangan Tanah Air yang diprediksi tumbuh 15%-20% tahun ini," ujar Bobby, Rabu (25/4).

Berdasarkan standar penerbangan sipil internasional, setiap pilot harus memperbarui izin terbang setiap 6 bulan sekali. Selama ini, maskapai domestik masih harus mengirim pilot mereka ke Singapura atau Malaysia untuk mendapatkan training karena simulator yang ada belum cukup. Mereka bisa menghabiskan US$ 20.000 per pilot.

"Kami akan menawarkan biaya yang lebih murah untuk melatih pilot di Curug," kata Bobby. Ia menjanjikan, biaya yang dikenakan tidak lebih dari US$ 4.500 per pilot.

Bambang S. Ervan, Kapuskom Kemhub mengakui, saat ini pemerintah belum memiliki simulator pesawat yang ideal. "Yang ada hanya modul komputer yang jumlahnya tidak sampai 10 unit," ujarnya.

Agus Soedjono, Manajer Humas Sriwijaya Air, menyambut positif langkah pemerintah tersebut. "Jadi, kami memiliki alternatif untuk melatih pilot; tidak harus ke luar negeri," katanya. Saat ini Sriwijaya baru memiliki dua simulator, yaitu untuk B737-300 dan B737-500 dan belum bisa mencukupi kebutuhan training pilot.

Sukirno Sukarna, Direktur Komersial Batavia Air menyatakan siap mengirim pilot-pilot mereka ke Curug tahun ini. "Kami akan mulai tahun ini karena kami memang butuh perlengkapan itu untuk meningkatkan kemampuan pilot-pilot," tegasnya. Batavia juga baru memiliki dua simulator, yakni B737-300 dan A320.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×