kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berprospek menarik, bisnis LNG semakin berkembang di pasar domestik


Minggu, 22 Agustus 2021 / 13:29 WIB
Berprospek menarik, bisnis LNG semakin berkembang di pasar domestik
ILUSTRASI. Pengapalan LNG Cargo Perdana oleh Perta Arun Gas.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

Adapun guna meningkatkan pemanfaatan LNG, Fajriyah mengatakan, akan dikembangkan penyediaan infrasrtuktrur dan aset-aset yang dibutuhkan. Pengembangan infrastruktur ini salah satu kunci mengoptimalkan konsumsi LNG, mengingat banyak daerah di Indonesia yang belum terjangkau gas. Dengan ini, LNG akan mampu mencapai pelanggan-pelanggan potensial menggunakan virtual pipeline atau infrastruktur gas non-pipa.  

Berdasarkan sejumlah faktor tersebut, suholding gas terus berupaya mengoptimalkan pemafaatan LNG. Salah satu upaya terbaru adalah PT Perusahaan Gas Negara (PGN)  bekerja sama dengan PT PAL Indonesia dan PT Badak Natural Gas Liquefaction (PTB).  

PGN dan PAL akan melaksanakan kajian bersama mengenai pengembangan dan pembangunan LNG Carrier, dan storage tank gas untuk kebutuhan bisnis PGN. 

Sedangkan dengan Badak Natural Gas Liquefaction, PGN akan menyusun kajian bersama mengenai bisnis LNG dan fasilitasnya, LNG bungkering, serta penyediaan LNG Hub untuk memenuhi kebutuhan gas di Cilacap, Meruap, Teluk Lamong, Antam Pomala, dan Smelter OSS Konawe.

Kendati banyak peluang yang terbentang dalam pengembangan LNG, Fajriyah tidak menampik bahwa masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi ke depannya. 

Baca Juga: Chandra Asri menghemat pengelolaan sistem air melalui Nalco Water Ecolab

Menurutnya, tantangan sekaligus peluang LNG yang dilihat Pertamina saat ini yaitu harga LNG yang terus bergerak mengikuti harga ICP minyak, sehingga perencanaan jangka panjang menjadi tantangan tersendiri. Kecuali apabila pihaknya bisa mendapatkan kontrak jangka panjang dengan harga yang cukup menarik untuk dapat diserap di dalam negeri.  "Skema bisnis LNG juga bersifat terintegrasi dan dedikatif, mengingat prosesnya yang cukup panjang untuk dapat sampai ke end user," kata dia. 

Sama halnya dengan di luar negeri, pasar luar negeri juga akan melihat proyeksi terhadap demand dan supply LNG sebagai pilihan energi untuk pemenuhan kebutuhan energi mereka.

Untuk pasar luar negeri, subholding gas melakukan pendekatan dengan pemain LNG di negara-negara target yaitu Filipina, Myanmar, Vietnam dan Thailand. Selain itu, Pertamina juga mulai mengarahkan kepada pasar global dengan Jepang, Korea, Taiwan, China, negara Asia Tenggara, India, Pakistan, Turki, dan negara-negara Eropa sebagai negara target. 

Pada tahun tahun 2035, diperkirakan pertumbuhan demand LNG akan berasal dari China, ASEAN, dan Asia Selatan (Bangladesh dan Pakistan). "Negara-negara seperti China dan India adalah dua negara yang sangat menyoroti energi yang lebih ramah lingkungan, sehingga akan meningkatkan demand energi di masa yang akan datang," tandasnya. 

Selanjutnya: Kementerian ESDM resmikan pengoperasian SPBG Kaligawe berkapasitas 1 MMSCFD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×