kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Besok puncak arus mudik, ASDP tambah loket tiket


Jumat, 01 Juli 2016 / 13:13 WIB
Besok puncak arus mudik, ASDP tambah loket tiket


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dikky Setiawan

GILIMANUK. Puncak arus mudik dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang diperkirakan terjadi pada Sabtu besok (2/7). 

PT ASDP Indonesia Ferry (persero) selaku perusahaan yang bergerak di jasa angkutan penyebrangan, telah menyiapkan sarana dan prasarana penyeberangan dalam menghadapi puncak arus mudik Lebaran tahun ini.

”Ada penambahan kapasitas sarana dan prasarana di pelabuhan,” ujar Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Gilimanuk, Sugeng Purwono.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, ASDP menyakinkan bahwa kapasitas sarana dan prasarana yang disiapkan operator pelabuhan cukup memadai. 

Penambahan tiket juga dilakukan sebanyak 3 unit, dari 2 unit loket menjadi 5 unit loket di Pelabuhan Ketapang. 

Sementara itu, penambahan sebanyak 3 loket untuk kendaraan roda 4 di Pelabuhan Gilimanuk, dari sebelumnya 4 loket menjadi 7 loket.

”Kenaikan trafik penumpang maupun kendaraan diprediksikan sekitar 5-6 persen dibandingkan tahun lalu,” katanya.

Selain itu, pemudik harus bersiap menghadapi kendala dalam perjalanan mudik. Misalnya mudik lewat jalur laut. Cuaca yang kurang bersahabat bisa saja ditemui di lintasan Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang. 

Karena itu, otoritas pelabuhan setempat, sebelumnya sempat menutup operasional penyebrangan pada Rabu (29/6) malam sekitar pukul 22.20 WIB. Penutupan operasional dilakukan selama sekitar 1 jam. Saat itu, cuaca kurang bersahabat yang disertai angin kencang dan hujan lebat.

”Penutupan sementara dilakukan sebagai antisipasi dari sisi keselamatan operasional penyebrangan,” ujar Sugeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×