Reporter: Herlina KD | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Para importir gula yang mendapatkan jatah impor gula dari pemerintah tahun 2010 lalu tampaknya semakin giat merealisasikan tender untuk mendapatkan gula impor. Kali ini, giliran PT RNI yang akan melakukan tender impor gula.
Deputi Direktur Pengembangan RNI Agung P. Murdanoto mengatakan, pada Rabu (26/1) RNI akan menggelar tender impor gula. "Jumlah gula yang ditenderkan sebesar 50.000 ton untuk mengisi kebutuhan gula kristal putih di dalam negeri," ujarnya Selasa (25/1).
Rinciannya, sebanyak 5.000 ton untuk kebutuhan gula di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), sebanyak 11.500 ton untuk di Jakarta, sebanyak 5.000 ton untuk alokasi di Semarang, sebanyak 7.000 ton di Manado, dan sebanyak 21.500 ton untuk di Makassar.
Agung menambahkan, targetnya gula impor milik RNI yang akan dicari melalui tender yang digelar Rabu ini akan masuk mulai 31 Maret 2011.
Asal tahu saja, untuk menambal kebutuhan gula nasional, pemerintah mengeluarkan izin impor GKP sebanyak 450.000 ton. Rinciannya PTPN IX 70.000 ton, PTPN X 90.000 ton, PTPN XI 90.000 ton, RNI 50.000 ton, PT PPI 90.000 ton, Bulog 60.000 ton. Izin impor ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011 hingga 15 April 2011 nanti.
Tak hanya RNI, sebenarnya pada Selasa (25/1) ini juga digelar tender impor GKP. Sekretaris Perusahaan PTPN XI Adig Suwandi mengatakan hari ini (Selasa (25/1) sebenarnya juga digelar tender gula impor. "Hari ini ditenderkan 23.700 ton dari kuota impor kita yang sebesar 90.000 ton," ujarnya kepada KONTAN Selasa (25/1).
Sayangnya, tender yang digelar ini tidak menghasilkan kesepakatan karena peserta tender tidak mampu memenuhi persyaratan administrasi dan teknis. Alhasil, kata Adig tender gula impor yang dilakukan hari ini batal. "Tender akan diulangi pada 31 Januari mendatang," jelasnya.
Sebelumnya, importir gula yang mendapatkan kuota impor dari pemerintah yaitu PT PPI sudah mulai merealisasikan impor GKP. Beberapa waktu lalu Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan dari enam importir yang diberi izin impor, saat ini baru PT PPI yang mulai merealisasikan impornya.
Deddy bilang, saat ini PPI telah memiliki kontrak gula impor sebanyak 30.000 ton dengan Thailand dan India. Dari jumlah itu, Deddy bilang, sampai akhir Januari ini, PPI akan merealisasikan impor gula sebanyak 6.000 ton. "Sampai akhir Februari realisasinya sebanyak30.000 ton," tuturnya.
Tak hanya itu, Bulog sebagai salah satu importir yang juga mendapat jatah impor GKP juga sudah mendapatkan gula yang akan diimpor ke Indonesia. Pekan lalu, Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan Bulog sudah menyetujui impor gula sebanyak 20.000 ton.
Ia menjelaskan, gula impor ini berasal dari India. Sutarto bilang, Bulog akan segera meneken kontrak impor GKP ini. Sehingga, "Kita harapkan Februari sudah bisa masuk," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News