kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

BI Rate naik, industri cari utang ke luar negeri


Senin, 24 November 2014 / 11:39 WIB
BI Rate naik, industri cari utang ke luar negeri
ILUSTRASI. kawat tembaga. REUTERS/Aly Song/File Photo


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kenaikan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) telah membuat bunga pinjaman perbankan juga meningkat. Hal itu menyebabkan beban pendanaan di sektor industri meningkat.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari menjelaskan, dampak kenaikan bunga pinjaman menjadikan beban pendanaan terus naik. "Kami melihat Bank Indonesia meningkatkan BI rate untuk mengendalikan inflasi. Tapi dari aspek industri, itu akan meningkatkan beban pendanaan untuk sektor industri," ujarnya Senin, (24/11).

Dengan kenaikan suku bunga pinjaman tersebut, saat ini pelaku industri dalam negeri sudah mencari sumber pendanaan alternatif yang lain. Alternatif pinjaman terutama didapatkan dari lembaga keuangan luar negeri, sebab bunga di luar negeri dinilai lebih murah.

"Ini artinya, Indonesia belum mandiri secara ekonomi, karena masih mencari pendanaan di luar negeri," ujar Ansari.

Seperti diketahui, setelah bertahan di angka 7,50%, akhirnya Bank Indonesia pada pekan lalu menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 7,75%. Akibat kenaikan suku bunga BI tersebut, perbankan lokal jika menaikkan bunga kreditnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×