Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai penerbangan Citilink Indonesia di tahun ini akan menambah pendapatan non operasional untuk mengatasi naiknya harga avtur. Mengutip laporan keuangan perusahaan induk Citilink, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), beban perusahaan untuk avtur meningkat 12% dibanding tahun lalu dari US$ 571,1 juta di semester I 2017 menjadi US$ 639,7 juta di semester I 2018. Beban avtur sendiri memakan sekitar 30% dari total pengeluaran perusahaan di semester I 2018.
Vice President Corporate Secretary Citilink Indonesia Ranty Astari Rachman mengakui kenaikan avtur memang berdampak langsung pada beban. "Efisiensi akan kami lakukan, salah satunya meningkatkan ancillary revenue (pendapatan tambahan)," katanya kepada Kontan.co.id pada Kamis (2/8).
Ranty menambahkan, peningkatan pendapatan tambahan itu mengantisipasi agar Citilink tidak menaikkan harga terlalu tinggi. Sementara untuk meningkatkan pendapatan, Citilink masih mengandalkan rute dari dan ke Denpasar, Lombok, Medan, dan beberapa destinasi di Jawa seperti Surabaya, Jogja, Solo.
Citilink di semester I 2018 mencatatkan pertumbuhan penumpang naik 25,6% dari 5,6 juta menjadi 7 juta penumpang secara year on year. Jumlah ini juga mendongkrak pertumbuhan penumpang grup Garuda Indonesia di semester I 2018 naik 8,3% dari 17,2 juta di semester I 2017 menjadi 18,7 juta penumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News