kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Biaya logistik Malaysia lebih murah dari Indonesia


Selasa, 21 Oktober 2014 / 17:37 WIB
Biaya logistik Malaysia lebih murah dari Indonesia
ILUSTRASI. Promo Mister Aladin Hanya 3 Hari, Diskon Sango Hotel Management Hingga 30%


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indonesia masih belum bisa lepas dari problem biaya logistik yang mahal. Jika menilik di negeri tetangga Malaysia, ternyata ongkos yang harus dikeluarkan untuk membayar biaya pengangkutan di negeri jiran itu jauh lebih murah ketimbang di tanah air.

" Di negara ASEAN kita masih tertinggal. Biaya logistik kita tidak efisien," kata Sugiharjo, staf ahli menteri bidang logistik dan multimoda Kementerian Perhubungan di Jakarta, Selasa (21/10).

Ia lantas mencontohkan biaya pelayaran untuk rute Cikarang-Tanjung Priok (Indonesia) dan pasir Gudang - Tanjung Pelepas (Malaysia) yang sangat berbeda jauh. Kata Sugiharjo, di Indonesia untuk mengirimkan barang dari Cikarang kea Tanjung Priok dengan waktu tempuk 4 jam sampai 8 jam diharuskan membayar sekitar US$ 600 per kontainer. Sedangkan di Malaysia untuk mengirimkan barang dari Pasing Gudang ke Tanjung Pelepas dengan waktu tempuh 1 jam sampai 2 jam hanya membayar US$ 450 untuk setiap kontainernya.

Menurutnya karena itulan seharusnya sistem logistik di Indonesia perlu dilakukan efisiensi. Prosedur, sistem dan proses kelembagaan di pelabuhan perlu diatur dengan sistem IT yang memadai. Tak hanya dari sisi teknologi, kata Sugiharjo struktur kelembagaan pemegang kepentingan yang ada di tanah air juga perlu memiliki penanggung jawab khusus yang menjadi koordinator. "Sekarang kan prakteknya masih masing-masing. Ini perlu institusi yang menjadi koordinator," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×