Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi merambat kemana-mana. Tak hanya bahan makan pokok, air minum dalam kemasan (AMDK) juga akan segera naik.
Martin Jimi, Direktur Utama PT Akasha Wira International Tbk (ADES) mengatakan dalam 1-2 bulan ke depan, akan ada kenaikan harga jual AMDK. "Masih kami hitung bakal naik berapa, karena selain ongkos distribusi, masih banyak komponen biaya yang naik akibat efek domino kenaikan BBM. Seperti inflasi, upah pekerja, daya beli masyarakat, dan lain-lain," tutur Martin kepada KONTAN, Rabu (19/11).
Dari sisi produksi, kata dia, memang tidak berdampak. Sebab perusahaan tidak menggunakan BBM subsidi, melainkan BBM industri. "Jadi tidak berpengaruh ke beban saat proses produksi berlangsung," ujarnya.
Namun untuk distribusi produk AMDK, masih sangat bergantung dengan transportasi darat yang menggunakan truk berbahan bakar solar biasa, yang terkena dampak kenaikan BBM.
"Berdampak sekali ke kenaikan beban ongkos transportasi distribusi penjualan, karena kami masih sangat bergantung ke distribusi darat," katanya.
Ia mengatakan biaya transportasi dan distribusi atau yang disebut valuable distribution cost mengantungi 10%-20% dari total biaya produksi. Dengan kenaikan harga BBM, maka beban produksi perusahaan terkerek 31%, sesuai dengan persentase kenaikan BBM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News