kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kuartal III penjualan AMDK capai 17,3 miliar liter


Minggu, 12 Oktober 2014 / 16:56 WIB
Kuartal III penjualan AMDK capai 17,3 miliar liter
ILUSTRASI. Cara Meningkatkan Level Equilibrium dan Penjelasannya di Honkai: Star Rail


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) nasional sampai kuartal ketiga tahun ini tumbuh 14,9% dari periode yang sama tahu lalu. Kenaikan penjualan itu dikarenakan kenaikan kapasitas produksi perusahaan AMDK yang juga diikuti oleh pertumbuhan permintaan AMDK.

Berdasarkan data dari Asosiasi Perusahaan Air Minum dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) sejak awal tahun sampai dengan kuartal ketiga tahun ini permintaan atau konsumsi AMDK nasional adalah sebesar 17,35 miliar liter. Jumlah tersebut tumbuh 14,90% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 15,1 miliar liter.

Hendro Baruno, Ketua Aspadin mengatakan beberapa perusahaan AMDK memang meningkatkan kapasitas produksinya. DanĀ saat ini total kapasitas produksi AMDK nasional adalah sebesar 2,1 miliar liter per bulan.

Salah satu perusahaan yang menaikkan produksinya adalah PT Akasha Wira International Tbk (ADES) yang pada akhir Mei tahun ini mengoperasikan kembali pabrik AMDK di Sengon, Jawa Timur.

Dengan beroperasinya pabrik itu, kapasitas produksi perusahaan yang memproduksi Nestle Pure Life dan Ades kemasan biru itu, meningkat dua kali lipat menjadi 200 juta liter air per tahun.

Hendro mengungkapkan, penjualan industri AMDK tahun ini diperkirakan sebesar 24 miliar liter. "Di sisa waktu sampai akhir tahun, diharapkan setiap bulan bisa kami bisa produksi 2,1 miliar liter. Tapi biasanya di Desember permintaan agak turun, karena langganan hujan pada bulan itu," ujar Hendro kepada KONTAN (9/10).

Sayangnya ia tidak bisa menyebutkan potensi omzetnya. "Dari 24 miliar liter itu agak sulit ya menyebutkan nilainya, karena harga jual AMDK tiap daerah dan merek-merek itu berbeda-beda. Perusahaan-perusahaan juga seringkali enggan buka soal angka kinerja mereka," katanya.

Berdasarkan tujuan geografis, kebutuhan AMDK sebesar 60%-65% untuk daerah Jabodetabek. Sisanya baru di daerah-daerah lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×