kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bidik jasa pelatihan pilot, ini strategi SIM Aero


Rabu, 31 Agustus 2016 / 14:04 WIB
Bidik jasa pelatihan pilot, ini strategi SIM Aero


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

Singapura. SIMAero Asia Pte Ltd melalui perusahaan afiliasinya PT SIM Aero Indonesia berencana membeli simulator pesawat untuk diletakan di Indonesia pada tahun depan. Perusahaan ini ingin menyasar perusahaan-perusahaan penerbangan di Indonesia yang ingin melatih pilot-pilotnya.

Kepala Divisi Pengambangan Bisnis SIMAero Asia Pte Ltd Alex Teoh mengatakan, perusahaannya berencana mendatangkan tiga hingga lima jenis simulator pesawat pada awal 2017 yang akan disewakan kepada perusahaan-perusahaan penerbangan di Indonesia.

Untuk tahap awal, simulator tersebut akan didatangkan ke Jakarta. Setelah itu, simulator pesawat juga akan didatangkan ke Batam.

Rencana tersebut menyusul kerja sama SIMAero Asia Pte Ltd dengan CEA Inc yang merupakan perusahaan pembuat simulator pesawat Kanada, untuk mendatangkan simulator pesawat jenis Embraer E190.

Simulator pesawat yang pertama kali didatangkan oleh SIMAero Asia ini akan diletakan di Politeknis Temasek, akademi penerbangan di Singapura.

"Simulator ini untuk pelatihan dan meningkatkan kualitas pilot profesional di Indonesia. Salah satunya simulator helikopter karena di Indonesia belum ada," kata Alex usai acara penandatanganan kerja sama pembelian simulator pesawat Embraer E190 dengan CAR Inc, di Singapura, Rabu (31/8).

Lebih lanjut Alex menjelaskan, perkembangan bisnis penerbangan di Indonesia berkembang tumbuh cepat. Namun, hingga saat ini Indonesia masih defisit tenaga pilot.

Sementara itu menurutnya, beberapa maskapai di Indonesia memang memiliki simulator untuk melatih pilotnya. Akan tetapi jumlah tersebut belum cukup. Apalagi, penggunaan simulator pesawat oleh pilot tergantung dari jenis pesawat yang digunakan oleh pilot itu sendiri.

"Misalnya, pilot Airbus tidak bisa menggunakan simulator pesawat boeing," katanya. Akibatnya, banyak pilot profesional Indonesia yang belajar ke negara lain dengan biaya pelatihan yang fantastis.

Alex mengaku, perusahaannya akan menanamkan modal dengan total nilai US$ 50 juta di Indonesia, mulai dari pembangunan, pembelian simulator pesawat, hingga pelatihan untuk pilot profesional. Simulator pesawat tersebut akan disewakan kepada perusahaan maskapai di Indonesia.

Sayangnya, Alex masih enggan menyebutkan harga sewa alat tersebut. Sebagai gambaran, harga pasaran penyewaan simulator pesawat saat ini berkisar US$ 400-US$ 500 juta per jam.

Direktur Pusat Promosi Investasi Indonesia Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) untuk Singapura Ricky Kusmayadi mengatakan, pihaknya mendukung invetasi PT SIM Aero Indonesia. Menurutnya, investor untuk bisnis penerbangan di Indonesia belum banyak, mengingat bisnis di sektor ini cukup mahal.

"Terkait simulator itu sendiri dan tenaga ahli, Indonesia memang perlu dan BKPM mendukung," tambahnya. Ricky bilang, PT SIM Aero Indonesia menjadi penamaman modal asing (PMA) penyewa alat simulator pesawat pertama yang datang ke Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×