kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bidik Marketing Sales Rp 9,5 Triliun, Simak Strategi Bumi Serpong Damai (BSDE)


Minggu, 04 Februari 2024 / 14:14 WIB
Bidik Marketing Sales Rp 9,5 Triliun, Simak Strategi Bumi Serpong Damai (BSDE)
ILUSTRASI. Hermawan Wijaya (Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk) memaparkan materi terkait strategi penjualan properti Sinar Mas Land di tahun 2024.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) optimistis dengan pertumbuhan properti di tahun 2024. Melihat optimisme itu, BSDE menargetkan prapenjualan sebesar Rp 9,50 triliun tahun ini.

Sebelumnya pada 2023, BSDE mencatatkan realisasi penjualan sebesar Rp 9,50 triliun yang melampaui target prapenjualan sebesar Rp 8,80 triliun.

Direktur Bumi Serpong Damai, Hermawan Wijaya mengatakan menghadapi tahun 2024, kondisi ekonomi global maupun nasional dapat memengaruhi pertimbangan masyarakat untuk membeli rumah maupun investasi di sektor properti.

Baca Juga: Marketing Sales Bumi Serpong Damai (BSDE) Tahun 2023 Melebihi Target, Ini Penopangnya

Namun BSDE tetap berkeyakinan bahwa strategi inovasi produk Sinar Mas Land yang selalu memperhatikan tren dan kebutuhan konsumen akan dapat menjawab kebutuhan pasar. 

"Strategi bisnis yang tepat dengan berfokus pada kemitraan strategis dan juga pengembangan produk dan jasa yang inovatif dan berkualitas. Selain itu diversifikasi portofolio produk dan geografis yang didukung oleh cadangan lahan yang luas menjadi katalis positif terhadap pertumbuhan," ujar Hermawan dalam keterangan resmi, Minggu (4/2). 

Ia juga menyampaikan kondisi sektor properti  diprediksi masih berada pada jalur yang relatif positif. Optimisme sektor properti ini ditandai dengan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III 2023 yang tumbuh sebesar 1,96% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 1,92% (yoy).

Baca Juga: BSDE Membidik Marketing Sales Rp 9,5 Triliun di Tahun 2024

Anton Sitorus, Pengamat Properti mengatakan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga pertumbuhan industri properti salah satunya adalah penetapan kebijakan insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah baru, baik rumah tapak ataupun apartemen siap huni, mulai November 2023-Desember 2024. 

"Semua itu memberikan angin segar optimisme sebagai salah satu pendorong utama yang menjaga sektor properti tetap bertumbuh. Pertumbuhan properti tahun ini akan diwarnai oleh tren-tren baru yang beradaptasi dengan dinamika pasar," katanya. 

 

Dalam menghadapi tahun 2024, terdapat beberapa tren yang diprediksi akan memengaruhi pasar properti. Generasi milenial diprediksi akan tetap menjadi pasar terbesar industri properti hingga tahun 2045.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×