Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Mengumpulkan dana dengan menjual saham di bursa efek kini menjadi jalur alternatif bagi perusahaan rintisan alias start up. Tidak hanya go public di bursa efek lokal tapi juga di bursa luar negeri.
Salah satunya PT Kinerja Pay Indonesia. Entitas anak dari PT Kinerja Indonesia ini melantai di bursa efek Amerika Serikat bernama OTC Markets (OTCQB) lewat perusahaan KinerjaPay Corp (KPAY). Lewat aksi ini, Kinerja Pay mengklaim sudah meraup dana segar US$ 2 juta.
Perusahaan ini bakal memakai dana tersebut untuk mengoptimalkan performa situs Kinerja Pay. Salah satunya dengan memperbaharui pusat data atau data center.
Perusahaan ini berharap, dengan aksi tersebut, bisa meraup pendapatan hingga Rp 9 miliar. Soalnya tahun lalu, Kinerja Pay menyatakan merugi Rp 300 juta lantaran pengguna aktif situs ini masih minim. Padahal, perusahaan ini sudah merogoh kocek Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar.
Saat ini Kinerja Pay memiliki 36.000 pengguna. Targetnya, ada 100.000 pengguna aktif yang terjaring sampai akhir 2016. Meski listing di bursa Uwak Sam, pasar Kinerja Pay masih fokus di Indonesia. Sebagian besar pengguna ada di dalam negeri.
Menurut Chairman PT Kinerja Indonesia Edwin W Ng, yang membuat Kinerja Pay bisa melantai di bursa Amerika adalah keunikan dari bisnis ini. "Kalau bisnisnya sama dengan yang lain, mereka tidak mau menerima," papar Edwin, Jumat (29/4).
KinerjaPay menjajakan beragam produk. Mulai dari pulsa, ponsel, kupon makan, hotel, travel dan lain-lain. Erwin menggenggam 50% saham, selebihnya milik publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News