kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bidik Penjualan Rp 4,8 Triliun di 2022, Begini Strategi Mulia Industrindo (MLIA)


Kamis, 19 Mei 2022 / 19:48 WIB
Bidik Penjualan Rp 4,8 Triliun di 2022, Begini Strategi Mulia Industrindo (MLIA)
ILUSTRASI. PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) memproyeksikan angka penjualan dan laba bersih di tahun 2022 dapat mencapai masing-masing sebesar Rp 4,8 triliun dan Rp 690 miliar. 

Asal tahu saja, sepanjang 2021, Mulia Industrindo tercatat membukukan penjualan sebesar Rp 4,45 triliun, dengan capaian laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 647,24 miliar. 

Dengan demikian, berdasarkan hitungan kasar Kontan, pada tahun ini MLIA membidik angka pertumbuhan kinerja masing-masing mencapai 8% (penjualan) dan 6,6% (laba bersih) secara tahunan atau year on year (yoy).

Baca Juga: Prospek Bisnis Terus Membaik, MLIA Siapkan Belanja Modal Rp 300 Miliar Tahun Ini

Meskipun memiliki proyeksi bisnis yang positif di tahun ini, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Mulia Industrindo Henry Bun menyebut bahwa kinerja perusahaan di tahun 2022 masih dibayangi oleh sejumlah tantangan.

"Tantangan perusahaan di tahun ini dalam menjalankan bisnis adalah dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina yang belum mereda," ungkapnya kepada Kontan, Kamis (19/5). 

Dia bilang, kondisi itu dapat berdampak terhadap kenaikan harga bahan baku impor serta adanya potensi tingkat inflasi yang semakin naik. Untuk memaksimalkan kinerja di sepanjang tahun, MLIA disebut Henry telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis untuk meningkatkan penjualan, baik di pasar domestik maupun ekspor. 

Beberapa strategi yang dijalankan perusahaan antara lain, melakukan penjualan produk-produk yang berkualitas dan design yang baik serta melakukan penambahan jaringan distribusi, baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor.

Hingga kuartal pertama tahun ini penjualan MLIA memang masih didominasi oleh penjualan domestik yang kontribusinya mencapai Rp 1 triliun, dari total penjualan yang sebesar Rp 1,33 triliun. Angka penjualan tersebut terpantau tumbuh 23,46% dibandingkan kuartal pertama 2021 yang angkanya hanya sebesar Rp 1,07 triliun.

 

"Yang menjadi katalis positif kinerja perusahaan pada kuartal I-2022 adalah terjadi peningkatan nilai penjualan pada kaca lembaran naik (tumbuh 32%), botol kemasan (10%), Glass block naik (2%), dan Kaca pengaman otomotif (28%)," jelasnya. 

Di tahun ini, Mulia Industrindo menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 300 miliar. Rencananya, dana capex tersebut akan digunakan untuk memenuhi sejumlah kebutuhan di sisi operasional perusahaan, antaranya overhaul mesin-mesin produksi botol dan glassblock yang umur ekonomisnya sudah cukup lama dan kurang efisien serta mesin-mesin dan peralatan pabrik lainnya. 

"Realisasi penggunaan capex pada kuartal pertama tahun ini belum terlalu besar. Penggunaannya baru meningkat banyak pada kuartal kedua hingga kuartal keempat nanti," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×