Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) berharap mampu menorehkan kinerja yang lebih baik pada 2023.
Sebagai gambaran, pada kuartal I-2023 PTSP mengalami kenaikan pendapatan usaha 12,24% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 134,66 miliar.
Kontribusi terbesar pendapatan usaha PTSP pada tiga bulan pertama tahun ini berasal dari merek California Fried Chicken (CFC) yakni sebesar Rp 123,24 miliar, kemudian disusul merek Sugakiya Rp 4,62 miliar, Sapo Oriental Rp 4,30 miliar, dan Cal Donat Rp 2,14 miliar.
PTSP juga meraih pendapatan dari royalti dan franchise fee Rp 359,50 juta.
Baca Juga: Pioneerindo Gourmet (PTSP) Hendak Tambah 25 Gerai Baru pada Tahun Ini
Di saat yang sama, PTSP memangkas rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 29,92% YoY menjadi Rp 3,42 miliar.
Teh Kian Kun, Direktur Pioneerindo Gourmet International mengatakan, tahun ini pendapatan usaha PTSP ditargetkan tumbuh sekitar 12% sampai 15%. Hal ini seiring potensi peningkatan kunjungan masyarakat ke gerai-gerai food and beverage (FnB) di berbagai kota.
Manajemen PTSP pun berupaya fokus menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang dijualnya. Perusahaan ini juga bakal berinovasi dengan meluncurkan produk baru, baik makanan atau minuman, dengan cita rasa nusantara.
"Produk makanan dan minuman dengan nuansa lokal bisa menjadi nilai tambah bagi kami bila dibandingkan dengan para pesaing," ungkap dia dalam paparan publik, Jumat (26/5).
Baca Juga: Kurang Likuid Meski Kinerja Solid, Begini Rekomendasi Saham Emiten Restoran
Lebih lanjut, PTSP akan memaksimalkan penggunaan teknologi digital untuk mengawasi operasional setiap gerai. PTSP juga memprioritaskan operasional gerai yang memberikan kontribusi positif. Perusahaan ini pun terus melakukan kontrol pada setiap pengeluaran demi efisiensi keuangan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pioneerindo Gourmet International Edi Triyento bilang, untuk tahun ini pihaknya belum memiliki rencana penyesuaian harga jual produk-produk FnB yang dimiliki PTSP, termasuk merek CFC.
PTSP menyadari bahwa tren kenaikan inflasi telah membuat harga sejumlah barang mengalami lonjakan. Namun, PTSP tidak bisa langsung ikut-ikutan mengerek harga jual.
Baca Juga: Daya Beli Masih Bergairah, Prospek Kinerja Emiten Restoran Cerah
Perusahaan ini perlu mempertimbangkan daya beli masyarakat apabila hendak menyesuaikan harga jual produk. "Kami harus melihat perkembangan kondisi pasar dan langkah kompetitor sebelum memberlakukan kenaikan harga," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News