kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bidik proyek ibu kota baru, WSKT incar kontrak baru hingga Rp 30 triliun di 2022


Jumat, 08 Oktober 2021 / 18:43 WIB
Bidik proyek ibu kota baru, WSKT incar kontrak baru hingga Rp 30 triliun di 2022
ILUSTRASI. Gedung?Waskita Karya (WSKT) di Jakarta.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menaksir bakal mengincar kontrak baru dikisaran Rp 25 triliun - Rp 30 triliun pada tahun depan. Proyek Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur menjadi salah satu yang dibidik oleh Waskita Karya.

Direktur Operasi III WSKT Gunadi menyampaikan, proyeksi kontrak baru untuk 2022 itu akan ditopang oleh proyek yang diinisiasi oleh Waskita, serta proyek-proyek konvensional yang berasal dari kementerian, BUMN, maupun swasta. Adapun proyek Ibu Kota baru masih dalam proses perencanaan agar lebih matang sampai ke tahap konstruksi.

"Tetapi di tahun 2022 rencana Waskita untuk memproyeksikan nilai kontrak baru berkisar antara Rp 25 triliun sampai dengan Rp 30 triliun, itu ekspektasinya," ujar Gunadi dalam public expose virtual, Jum'at (8/10).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama WSKT Destiawan Soewardjono menjelaskan bahwa Waskita Karya memiliki program besar untuk jangka menengah di 2022-2023. Salah satu diantaranya adalah turut berpartisipasi dalam proyek pembangunan Ibu Kota baru. 

Adapun saat ini draft Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara baru sudah disampaikan pemerintah kepada DPR RI. "Kami mengasumsikan akan selesai di 2021. Sehingga fisik pembangunan ibu kota baru dapat dilaksanakan di tahun depan. Kami mempersiapkan dari awal agar Waskita bisa berpartisipasi," ujar Destiawan.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) raih kontrak baru sebesar Rp 11,42 triliun hingga kuartal ketiga

Incar proyek di luar negeri

Selain membidik proyek ibu kota baru, WSKT juga sedang mengincar sejumlah proyek di luar negeri. Destiawan menyebut, pada tahun ini WSKT sedang menjajaki proyek infrastruktur di Afrika, serta mengikuti tender proyek di kawasan Asia dan Timur Tengah.

Destiawan berharap, penjajakan proyek di luar negeri itu bisa terealisasi di tahun ini, sehingga bisa mendongkrak perolehan kontrak baru WSKT. Mengingat, hingga periode kuartal ketiga, capaian kontrak baru WSKT masih separuh dari target.

"Memang belum tercapai (target kontrak baru), masih ada waktu 3 bulan untuk proyek-proyek di dalam negeri. Waskita saat ini juga sedang menjajaki untuk proyek luar negeri, mudah-mudahan bisa terealisasi di tahun ini," sebut Destiawan.

 

Mengutip pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, hingga kuartal III-2021, WSKT mengantongi kontrak baru sebesar Rp 11,42 triliun. Jumlah itu setara 55,7% dari target yang dicanangkan perusahaan. Adapun hingga tutup tahun, WSKT membidik perolehan kontrak baru senilai Rp 20,5 triliun.

Direktur Operasi III Waskita Karya Gunadi menambahkan, saat ini ada 16 tender proyek yang sedang dibidik oleh WSKT dengan pengerjaan Engineering, Procurement, dan Construction (EPC), serta proyek infrastruktur dari kementerian dan lembaga. Nilai proyek yang sedang diincar berkisar di angka Rp 16 triliun.

"Mudah-mudahan itu akan menutup dari rencana-rencana yang kami harapkan," ujar Gunadi.

Untuk menopang kinerja operasional di tahun ini, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko WSKT Taufiq Hendra Kusuma menyampaikan bahwa Waskita Karya telah merealisasikan belanja modal (capex) sekitar Rp 2,5 triliun hingga Juni 2021. Angka itu masih sekitar 50% dari alokasi capex WSKT yang sebesar Rp 5,5 triliun.

"Namun capex yang masih kurang ini akan kami coba intensifkan menuju (akhir) tahun 2021," pungkasnya.

Selanjutnya: Waskita Karya (WSKT) kantongi kontrak proyek senilaiRp 460 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×