Reporter: Aprillia Ika |
JAKARTA. Mungkin ini baru pertama kali terjadi di Indonesia, dimana ada sebuah perusahaan sampai membuat film animasi untuk memasarkan produknya. Hal tersebut dilakukan oleh perusahaan asal negeri kincir angin Belanda, Unilever dengan salah satu merek produknya, es krim Walls. .
Secara total, Walls yang memasuki pasar Indonesia sejak tahun 1992 ini memiliki 13 merek es krim dengan 40 varian rasa. Baru-baru ini, es krim tersebut membuktikan diri memakai produk yang halal dan aman dikonsumsi masyarakat melalui sertifikat dari LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Produk Obat dan Makanan Majelis Ulama Indonesia).
Walls Paddle Pop sendiri adalah salah satu merek es krim andalan Unilever. Penjualannya sendiri lebih disasarkan untuk konsumsi anak-anak. Ikon es krim ini sendiri adalah seekor singa jantan yang diberi nama Paddle Pop Lion. Paddle Pop Lion inilah yang menjadi tokoh utama film animasi besutan Unilever.
Film animasi pertama Unilever tersebut bertema film petualangan dengan judul Pyrata. Menceritakan petualangan Paddle Pop Lion bersama teman-temannya menemukan tiga varian rasa Paddle Pop sebagai senjata pamungkas melawan Shadow Master yang mampu mengendalikan pasukan hantu bajak laut.
"Kami berharap dengan film ini Paddle Pop semakin dekat di hati anak-anak sebagai tokoh idola baru," ujar Meila putri Handayani, Senior Brand Manager Walls Paddle Pop.
Melia meyakinkan, cara promosi Walls Paddle Pop melalui film hanya ekslusif didapatkan Indonesia. Padahal untuk pembuatan filmnya, melibatkan awak Unilever se-Asean. "Untuk promosi Paddle Pop, Indonesia selalu emndapatkan yang ekskusif," ujarnya.
Untuk pemutaran film animasi ini, Unilever menggandeng jaringan bioskop Bltz Megaplex di Jakarta dan Bandung. Untuk Blitz Jakarta, pemutaran film hanya dilakukan di Blitz Grand Indonesia saja.
Pihak Blitz akan memutar film berdurasi 45 menit tersebut pada tanggal 20, 21, 27 dan 28 Desember. Dalam sehari, ada tiga kali masa tayang, mulai pukul 12.30 WIB. Film tersebut diputar di teater 3 Blitz Megaplekx Grand Indonesia yang berkapasitas 144 tempat duduk.
Untuk mendapatkan tiketnya, penonton harus membeli minimal tiga es krim Paddle Pop seharga Rp 6.000 di ritel-ritel modern dan menukarkan struk belanja dengan tiket di tempat-tempat yang telah ditunjuk.
Iklan penukaran tiket film tersebut sudah keluar di beberapa majalah anak seperti Bobo sejak November silam. Juga, melalui penayanan secara stripping di salah satu televisi swasta nasional. Tak heran jika tiket film sampai tanggal 28 Desember mendatang sudah ludes terjual baik untk Blitz Megaplex Grand Indonesia Jakarta maupun untuk Blitz Megaplex Paris Van Java Bandung.
Tanggal 20 Desember lalu, film Pyrata sudah melakukan pemutaran perdananya. pemutaran perdana tersebut dihadiri oleh kalangan pers, pengamat animasi serta anak-anak sekolah Kandang Jurang milik Dik Doang.
Konsep pemutaran filmnya pun sangat unik. Yaitu melibatkan penonton sebagai bagian dari film. Untuk memasuki arena pemutaran filmnya, kita harus melewati jembatan dari kayu. Di depan jembatan sudah menunggu para petugas yang membagikan topi bajak laut dan senter kecil.
Tak langsung memutar film, pihak penyelenggara menyuguhkan dulu drama teaterikal untuk menyampaikan isi dan pesan film tersebut kepada anak-anak. Dalam drama tersebut, anak-anak serta orang tua mereka diajak untuk turut membantu Paddle Pop Lion memberantas pasukan hantu bajak laut pimpinan Shadow Master.
Yaitu, dengan sekedar bersorak dan menghentakkan kaki beramai-ramai untuk menyemangati sang Singa. Atau, dengan bermain lempar bola ke keranjang untuk memberikan kekuatan kepada Paddle Pop Lion. Nah, bagi tim yang menang dalam permainan, bakalan membawa pulang hadiah teropong unik.
Tak hanya film bioskop yang bakal menjadi sasaran pemasaran Unilever untuk produk Walls Paddle Pop-nya. Dalam waktu dekat, pihak Unilever akan merilis film tersebut dalam bentuk VCD, DVD. komik, miniatur Paddle Pop dan teman-temannya, serta dalam bentuk permainan komputer. "Kami juga berencana untuk membuat serial film kartunnya di televisi," imbuh Meila.
Sayangnya, Meila enggan membeberkan target penjualan Paddle Pop Lion melalui promosi ini. Juga, enggan membeberkan bujet pembuatan film. "Target penjualannya sebanyak-banyaknya," kilahnya sembari tersenyum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News