kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.810   0,00   0,00%
  • IDX 6.446   7,70   0,12%
  • KOMPAS100 927   0,91   0,10%
  • LQ45 722   -0,90   -0,12%
  • ISSI 206   1,64   0,80%
  • IDX30 375   -0,74   -0,20%
  • IDXHIDIV20 453   -1,23   -0,27%
  • IDX80 105   0,08   0,08%
  • IDXV30 111   0,28   0,25%
  • IDXQ30 123   -0,06   -0,05%

Bright Gas bisa menghemat subsidi gas Rp 3,2 T


Jumat, 23 Oktober 2015 / 17:01 WIB
Bright Gas bisa menghemat subsidi gas Rp 3,2 T


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. PT Pertamina resmi meluncurkan produk gas baru, yaitu Bright Gas 5,5 kilogram (kg). Pertamina mengklaim, hadirnya varian baru gas rumah tangga ini bisa menghemat dana subsidi gas cukup signifikan.

Asalkan masyarakat yang merasa mampu bisa beralih ke produk baru Pertamina tersebut. 

Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, produk Bright Gas 5,5 kg diharapkan dapat menarik pangsa pasar non subsidi yang dalam lima tahun mendatang bisa merebut pangsa pasar non subsidi mencapai 23%.

Dengan begitu, pemerintah bisa menghemat anggaran subsidi yang selama ini dikeluarkan untuk gas LPG 3 kg.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi ESDM, Wiratmaja Puja mengatakan, saat ini banyak masyarakat yang sudah mampu masih menggunakan gas LPG 3 kg.

Sehingga pemerintah harus mengeluarkan dana subsidi sebesar Rp 26 triliun per tahun untuk mensubsidi masyarakat yang membeli LPG 3 kg tersebut.

Namun, dengan adanya produk baru dari Pertamina tersebut, maka pemerintah bisa menghemat anggaran untuk subsidi kepada masyarakat.

"Dengan program Bright Gas ini bisa ambil pangsa subsidi sekitar 20% maka otomatis mampu mengurangi subsisi mencapai Rp 3,2 triliun pertahun. Jadi dana subsidi bisa dimanfaatkan untuk program bagi masyarakat miskin," ujar Wiratmaja.

Untuk itu, Wiratmaja menghimbau masyarakat mampu untuk tidak lagi menggunakan LPG 3 kg, tetapi mulai beralih ke Bright Gas 5,5 kg tersebut.

Apalagi Pertamina dan Kementerian ESDM mengklaim bahwa gas pinky tersebut dua kali lebih aman dari kebocoran pada kepala tabung dan pemalsuan produk seperti yang marak terjadi terutama untuk LPG 3 kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×